Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
KEMATIAN news video Editor Metro TV, Yodi Prabowo, 25, masih belum menemui titik terang. Pihak kepolisian terus menyelidiki kasus terebut sejak jenazah Yodi ditemukan pada Jumat (10/7) siang lalu di pinggir tol JORR Pesanggrahan Jalan Ulujami Raya, Jakarta Selatan.
Baca juga: Covid-19 Belum Reda, Bioskop Batal Dibuka 29 Juli
Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, menilai kendala yang dihadapi pihak kepolisian dalam mengungkap kasus tersebut adalah jejak sidik jari dan rekaman CCTV.
"Tanpa sidik jari, tanpa rekaman CCTV, apa yang bisa diharapkan? Mengandalkan semata-mata pengakuan, tak mungkin. Rentan error," kata Reza melalui keterangan tertulis yang Mediaindonesia.com terima, Kamis (16/7).
Reza mendorong pihak kepolisian menambah saksi-saksi untuk menambah petunjuk agar kasus tersebut dapat selesai. Sampai sejauh ini, menurut Yusri, sudah ada 29 orang yang diperiksa sebagai saksi. Artinya, polisi telah menambah dua orang lagi sebagai saksi.
Menurut Reza, kematian Yodi bisa jadi diduga sebagai refleksi agresi amarah seseorang. Hal itu disebabkan pelaku mengetahui persisi bagian tubuh yang dapat berakibat mematikan jika dilukai.
Baca juga: Jenazah Pelaku Eksploitasi Seksual Akan Dipulangkan ke Prancis
Namun, Reza enggan menduga apabila dikaitkan dengan orang dekat. Masalahnya, definisi orang dekat sendiri masih dipertanyakan.
"Saudara sedarah tapi tinggal di seberang lautan dan hanya komunikasi sekali setahun, itu orang dekat? Sebaliknya, teman medsos yang belum pernah ketemu langsung tapi chatting setiap hari bisa disebut sebagai orang dekat?" tandas Reza.
Adapun sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan pihaknya telah memeriksa CCTV yang berada dekat lokasi kejadian. Namun, hasil rekaman CCTV tersebut buram. Selain itu, jenazah Yodi juga ditemukan dalam kondisi yang sudah membusuk karena diduga meninggal tiga hari sebelumnya. Di tubuh Yodi, polisi menemukan luka tusuk di bagian dada dan leher. (OL-6)
Wakil Pemimpin Redaksi Metro TV Aries Fadhilah secara simbolis menyerahkan paket bantuan di tiga yayasan sekitar Kantor Metro TV, Kedoya, Jakarta Barat, Selasa (19/3)
Adapun paket seragam terdiri baju sekolah, baju pramuka, celana atau rok, sepatu, tas, dan peralatan keperluan sekolah lainnya dengan kisaran harga Rp1,2 juta per paket.
Rektor universitas berkontribusi nyata sebagai motor penggerak utama prestasi dan inovasi lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
Saat ini jenazah yang ditemukan di kawasan Bacan Timur, Halmahera Selatan itu masih dalam proses identifikasi.
Diharapkan kerja sama Metro TV dan Alamtri terus terjalin sebagai bentuk kepedulian yang nyata untuk mengurangi angka putus sekolah
METRO TV kembali berkolaborasi dengan Adaro Group melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri atau YABN dengan melaksanakan program Satu Seragam Sejuta Harapan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved