Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
ANTREAN penumpang di sejumlah stasiun, Senin (13/7) pagi, masih mengular seperti pada pekan-pekan sebelumnya. Antrean di Stasiun Bojong Gede disebut yang terparah pagi ini.
Seperti yang dicuit oleh akun Twitter @asriasri1 yang menyebut antrean Stasiun Bojong Gede di pukul 07.10 WIB sangat panjang.
"Aku pun lagi antre di bojong parah banget," ujarnya.
Antrean mengular yang terjadi di Stasiun Bojong Gede diduga karena dua stasiun yakni Cilebut dan Bogor hari ini melaksanakan uji coba sebagai stasiun khusus kartu multi trip (KMT) bersama Stasiun Cikarang. Tiga stasiun ini tidak lagi menerima transaksi kartu Tiket Harian Berjaminan (THB) dan hanya menerima KMT dan kartu uang elektronik.
"Iya pada pindah karena di Bogor dan Cilebut pakai KMT doang, hahaha," kata akun Twitter @ImadHasan95.
Pendapat itu juga diamini oleh pengguna KRL lainnya melalui Twitter.
"Kayanya iya deh men, soalnya di bojong rame banget kaya mau naik arum jeram sampe nguler melingker antrenya," kata akun @ayupurwati_
Baca juga: Antisipasi Lonjakan, KCI Operasikan 962 Perjalanan KRL Per Hari
Sementara itu, menurut PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), situasi Senin (13/7) pagi ini di sejumlah stasiun terpantau lancar. Di Stasiun Bogor misalnya, pagi ini para pengguna terlihat tertib saat memasuki area stasiun.
Sosialisasi pemberlakuan stasiun khusus KMT di Stasiun Bogor, Cilebut, dan Cikarang yang mulai berlaku hari Senin ini terlihat efektif lantaran para pengguna sudah mempersiapkan KMT, kartu elektronik bank maupun tiket dengan kode QR saat akan naik KRL.
"Penambahan dua perjalanan KRL relasi Bogor-Manggarai juga membantu mengurai kepadatan pengguna yang biasanya terjadi setiap awal pekan. Antrean yang biasanya terjadi hingga halaman parkir stasiun, hingga pukul 07.00 hari ini hanya terjadi hingga area selasar," kata VP Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba, Senin (13/7).
Antrean dapat lebih lancar meskipun hingga pukul 07.00 WIB tercatat 6.126 pengguna naik dari Stasiun Bogor atau meningkat 7% dibanding Senin 29 Juni yang berjumlah 5.787 untuk kurun waktu yang sama. Sementara secara total hingga pukul 07.00 WIB tercatat sudah 68.657 orang menggunakan KRL pada pagi hari ini.
Saat ini ada sekitar 400 ribuan pengguna KRL setiap harinya. Angka ini semakin meningkat seiring telah beroperasinya kegiatan perkantoran dan perniagaan di wilayah ibu kota.(OL-5)
Kereta Commuter Indonesia, anak usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero akan mengoperasikan 96 unit kereta rel listrik (KRL) baru.
Sepanjang tahun 2025 hingga 30 April ini, KAI Commuter juga sudah melayani total pengguna Commuter Line sebanyak 125.818.020 orang.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam memperluas layanan dan menghadirkan infrastruktur transportasi publik yang terintegrasi dan modern.
Sepekan beroperasi pada masa Angkutan Lebaran 2025, 21-27 Maret 2025, Commuter Line telah mengangkut 7.623.172 penumpang atau lebih tinggi 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
PT KAI Commuter resmi menerapkan GAPEKA 2025 sejak 1 Februari 2025. Berbagai perubahan signifikan dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi perjalanan para pengguna.
Semakin cepatnya perjalanan commuter line ini harus diiringi dengan kepastian keselamatan dan kenyamanan penumpang sebagai prioritas utama.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved