Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Polisi: John Kei, Big Boss di Balik Aksi Premanisme

Tri Subarkah
22/6/2020 16:11
Polisi: John Kei, Big Boss di Balik Aksi Premanisme
Polisi membawa salah satu tersangka kejahatan John Kei saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/6/2020).(Antara)

30 orang termasuk John Kei sudah ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Mereka ditangkap setelah melakukan aksi penganiayaan pada Minggu (21/6) siang di Kosambi, Jakarta Barat dan perusakan rumah Nus Kei di Cipondoh, Kota Tangerang.

Dirkrimum PMJ Kombes Tubagus Ade Hidayat menyebut bahwa John Kei adalah 'big boss' di balik aksi premanisme tersebut.

Baca juga:Konflik Kei vs Kei Dilatari Tanah di Ambon

"Yang jelas, kita semua tahu kalau statusnya John Kei kan big boss. Itu kita sudah bisa menduga," kata Tubagus di Mapolda Metro Jaya, Senin (22/6).

Menurut Tubagus, John Kei berperan dalam perencanaan peristiwa di Kosambi dan Cipondoh. Hal serupa disampaikan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana. Perencanaan aksi di dua TKP tersebut oleh John Kei diketahui setelah pihak kepolisian memeriksa ponsel para pelaku.

"Berawal didapatkan dari hasil kita melakukan membuka HP pelaku ini. Di mana didapatkan ada perintah dari John Kei kepada anggotanya. Indikator daripada permufakatan jahat adanya perencanaan pembuhunan," papar Nana.

Pembunuhan itu diduga menyasar Nus Kei. Nus Kei sendiri adalah pemilik rumah di Cluster Australia Perumahan Green Lake, Kota Tangerang. Kelompok John Kei menyambangi rumah tersebut, namun tidak berhasil menemui Nus Kei.

Baca juga:Polda Metro Masih Periksa Kelompok John Kei

Sedangkan korban penganiayaan yang dilakukan kelompok John Kei di Kosambi, sebut Nana, merupakan anggota Nus Kei. Satu orang atas nama Angki Rumatoradan mengalami luka berat akibat empat ruas jarinya terputus. Adapun korban meninggal dunia bernama Yustus Dorwing Rahakbau.

"Jadi John Kei punya anak buah, Nus Kei juga punya anak buah. Jadi ini dianggap yang meninggal dunia merupakan kelompoknya Nus Kei," papar Nana.

Nana mengatakan bahwa John Kei dan Nus Kei masih memiliki ikatan keluarga. Konflik di antara keduanya dilandasi oleh permasalahan tanah. Menurut Nana, John Kei merasa dikhianati oleh Nus Kei terkait pembagian uang hasil penjualan tanah.

Berdasarkan informasi yang didapat Media Indonesia, konflik antara Kei vs Kei sudah terjadi sejak tahun 2018. Tanah yang menjadi sengketa keduanya berada di Ambon, Maluku. John Kei merasa dikhianati oleh Nus Kei karena tidak mendapatkan hasil penjualan tanah sebesar Rp1 miliar.

Konflik tersebut berlangsung hingga bulan Mei dan Juni 2020 saat Nus Kei mengirim pesan melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp kepada John Kei. Dalam pesannya, Nus Kei mengirim tulisan bernada ejekan kepada John Kei karena telah mengirim orang ke rumahnya dan menelepon Nus Kei dengan nada ancaman.

Baca juga:25 Orang Kelompok John Kei Diamankan

Sementara itu, Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis menegaskan bahwa negara harus hadir dan tidak boleh kalah dengan aksi-aksi kriminalisme ataupun premanisme.

Menurut Idham, Polri tidak akan memberikan ruang kepada kelompok preman yang membuat resah dan takut masyarakat. “Kuncinya adalah negara tidak boleh kalah dengan preman,” ujar Idham saat dikonfirmasi, Senin (22/6).

Menurutnya, tindakan penganiayaan, pengerusakan atau pun penjarahan sangat tidak dibenarkan.

Jenderal bintang empat itu meminta agar proses hukum pelaku akan terus dikawal sampai sidang nanti. “Kita proses dan kita kawal hingga ke persidangan nanti,” paparnya.

Baca juga:Polda Metro Jaya Benarkan Tangkap John Kei

Idham juga meminta agar masyarakat turut serta untuk melakukan pengawasan agar aksi premanisme dan kriminalisme tak lagi terulang. (Tri/Ykb/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya