Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BADAN Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) membuat aplikasi lacak covid (L-Cov) bagi pengguna transportasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Masyarakat serta operator transportasi dapat mengecek informasi potensi penularan covid-19 lewat aplikasi.
"Aplikasi L-Cov diharapkan dapat membantu khususnya masyarakat untuk melakukan pencegahan dini terhadap potensi penyebaran covid-19 sebelum dan ketika bermobilitas baik menggunakan angkutan umum massal maupun kendaraan pribadi," kata Kepala BPTJ Polana B. Pramesti lewat keterangan tertulis, Selasa (9/6).
Soft launching aplikasi L-Cov bakal berlangsung secara virtual pada pukul 14.00 WIB, Rabu, 10 Juni 2020. Aplikasi dirancang sendiri oleh BPTJ dengan dukungan Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Menurut Polana, keunggulan dari aplikasi ini antara lain dapat memantau potensi penularan virus secara realtime di sepanjang rute jalan yang akan dilalui. Pengguna aplikasi L-Cov juga mendapat informasi terkait peta penyebaran pasien covid-19 baik positif, ODP dan PDP.
"Aplikasi akan menampilkan risiko covid dan jumlah pasien positif di suatu daerah. Dengan catatan selain GPS aktif, pengguna juga berada di wilayah yang sudah tersedia datanya," ungkap Polana.
Baca juga: Usulan Wali Kota Depok karena Penumpukan Penumpang KRL
Dia melanjutkan aplikasi L-Cov dapat mendeteksi potensi penularan covid-19 pada fasilitas transportasi umum yang digunakan masyarakat. Nantinya pengguna bisa memindai QR code di sarana transportasi umum untuk mengindentifikasi potensi penularan tersebut.
Polana menuturkan aplikasi L-Cov baru dapat diunduh para pengguna android melalui Google Play Store. Pihaknya tengah menyempurnakan dan memperbaiki aplikasi tersebut untuk dapat digunakan pengguna lainnya.
"Pengguna baru diwajibkan untuk melakukan registrasi dengan memasukan beberapa data seperti nama, nomor telepon seluler, domisili, dan membuat password. Kemudian pengguna diharuskan melakukan diagnosis mandiri," ucap Polana.
Diagnosis mandiri yang dimaksud yakni pengguna diminta menjawab sejumlah pertanyaan terkait gejala, riwayat kontak dengan pasien positif serta riwayat perjalanan. Jawaban tersebut akan diolah sistem untuk mendeteksi pengguna tergolong berpotensi terjangkit covid-19 atau tidak.
Data diagnosis mandiri tersebut bakal digunakan untuk sumber data potensi covid-19. Selain itu, BPTJ menggunakan data pasien covid-19 yang dikumpulkan melalui gugus tugas dan pemerintah daerah setempat.
"Diharapkan jika potensi penularan covid-19 dapat diketahui lebih dini masyarakat bisa bersikap lebih bijak dan hati-hati untuk memutuskan berkegiatan di luar rumah atau lebih memilih untuk tinggal di rumah saja," tutup Polana. (A-2)
Kereta Commuter Indonesia, anak usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero akan mengoperasikan 96 unit kereta rel listrik (KRL) baru.
Sepanjang tahun 2025 hingga 30 April ini, KAI Commuter juga sudah melayani total pengguna Commuter Line sebanyak 125.818.020 orang.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam memperluas layanan dan menghadirkan infrastruktur transportasi publik yang terintegrasi dan modern.
Sepekan beroperasi pada masa Angkutan Lebaran 2025, 21-27 Maret 2025, Commuter Line telah mengangkut 7.623.172 penumpang atau lebih tinggi 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
PT KAI Commuter resmi menerapkan GAPEKA 2025 sejak 1 Februari 2025. Berbagai perubahan signifikan dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi perjalanan para pengguna.
Semakin cepatnya perjalanan commuter line ini harus diiringi dengan kepastian keselamatan dan kenyamanan penumpang sebagai prioritas utama.
Konsumen merasa tertipu, karena harga awal yang ditampilkan berbeda dengan total yang harus dibayar. Ini tentu menimbulkan ketidakpercayaan dan membuat loyalitas konsumen menurun.
QuantumByte, platform artificial intelligence app builder yang dikembangkan oleh startup Indonesia, Quantum Teknologi Nusantara terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Peluncuran MyPro+ ini merupakan inovasi digital besar kedua pada tahun ini setelah MyGo+ baru-baru ini diperkenalkan kepada publik.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Dalam aplikasi MyMoment, pengguna dapat mengirimkan pesan dukungan kepada para pemain, memprediksi skor pertandingan, hingga menebak pencetak gol pertama.
Melalui aplikasi Nyalanesia, pengguna dapat mengakses berbagai program literasi, pelatihan guru, marketplace literasi, hingga forum komunitas pendidikan dalam satu genggaman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved