Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Kejahatan Jalanan Meningkat

Tri/J-2
02/6/2020 06:20
Kejahatan Jalanan Meningkat
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menunjukkan barang bukti senjata api rakitan, di Polda Metro Jaya, Jakarta, (26/3/20).(MI/ADAM DWI)

SELAMA pandemi covid-19, terhitung Maret-Mei 2020, terdapat empat kasus menonjol di wilayah hukum Polda Metro Jaya, meliputi kejahatan jalanan (street crime), narkoba, penyebaran berita bohong, serta ujaran kebencian.

Selama covid-19, sasaran kejahatan bergeser dari rumah ke tempat-tempat usaha dan pembegalan.

“Lokasi kejadian bukan lagi di rumah. Karena  masyarakat banyak di rumah, pelaku mencari tempat-tempat sepi dan terjadilah begal. Kasus lainnya perampokan minimarket,” papar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, kemarin.

Meskipun angka kejahatan meningkat, Polda Metro Jaya cukup berhasil mengungkapkannya. Dari 18 kejadian pencurian di minimarket, sebanyak 16 kasus dapat diungkap dan pelakunya ditangkap.

Langkah yang dilakukan Polda Metro Jaya dalam menyikapi setiap kasus, lanjutnya, dengan membentuk satuan tugas khusus (satgasus). Penyidik Satgasus malu kembali ke kantor sebelum berhasil menangkap pelaku.

Dalam upaya menekan kejahatan jalanan, Polda Metro Jaya juga meningkatkan patroli dengan memperlihatkan polisi berse­ragam di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, polisi juga bersama-sama dengan TNI menggelar patroli gabungan.

Berita bohong dan ujar­an kebencian juga sangat menonjol yakni mencapai 480 kasus. Begitu juga dengan kasus narkotika, Polda Metro Jaya menyita seberat 26,8 kg sabu. Jika per gram bernilai Rp1,3 juta, barang bukti sabu yang disita senilai Rp34.840.000.000.

Meski demikian, menurut Yusri Yunus, secara umum angka kriminalitas di wilyah hukum Polda Metro Jaya menurun. Kesigapan patroli yang dilakukan secara internal maupun gabungan dengan TNI berdampak positif dalam menekan kejahatan.

Selain itu, kecepatan aparat menempatkan dan memetakan kasus memudahkan Satgasus memburu para pelaku. (Tri/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya