Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEZIARAH saat Hari Raya Idul Fitri di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon sepi. Biasanya umat Islam menjalankan tradisi ziarah ke makam sanak saudara yang terlebih dulu menghadap Sang Pencipta.
Dari atas makam, keluarga yang masih hidup di bumi memanjatkan doa-doa saat Idul Fitri. Selanjutnya aneka kembang dan air mawar ditaburkan ke atas makam.
Namun di tengah pendemi virus korona atau Covid-19, sejumlah aturan yang melarang masyarakat berkumpul membuat TPU ini sepi peziarah.
Baca Juga: TPU Pondok Ranggon Penuh
Tentunya, kondisi ini berdampak terhadap para pedagang gerobak di sekitar makam, pengelola parkir kendaraan, perawat makam, penjaga toilet, penjual air mawar, dan kembang.
Diketahui, di lokasi TPU Pondok Ranggon ada lebih kurang 60 pedagang lapak yang berjualan aneka jenis makanan dan kopi.
Kemudian pengelola parkir untuk mengatur jarak antara mobil dengan mobil dan antara motor dengan motor di lahan kosong yang tersedia di tengah lokasi makam seluas 1.500 M2. Ada sejumlah penjaga toilet dan 116 perawat makam khusus keluarga.
Baca Juga: Pemakaman Protokol Covid-19 di TPU Pondok Ranggon Menurun
Selanjutnya di tepi jalan raya menuju lokasi TPU ada puluhan orang pedagang gerobak yang berjualan air mawar dan kembang.
Saat ditemui mereka sama-sama mengaku pasrah lantaran tak bisa meraup untung besar di tengah pendemi Covid-19 ini.
"Pasrah saja. Mau gimana lagi. Kalau sudah sore kita tutup. Semoga saja pendemi Covid-19 selesai dan semua kembali biasa lagi," ujar Norma, 62, penjual kembang dan air mawar di lokasi, Minggu (24/5).
Norma mengaku dari sejak pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB, baru 5 orang yang membeli air mawar dan kembang. "Bunga tabur hari biasa Rp5.000 sampai Rp10.000. Tapi kalau Hari Raya Idul Fitri dijual dengan harga Rp25.000," tuturnya.
Baca Juga: TPU Pondok Ranggon Krisis Lahan Pemakaman
Senada, Ipul perawat makam keluarga, mengaku lebaran kali ini tidak ada keluarga dari makam yang dirawat dia melakukan ziarah. Biasanya setiap Hari Raya Idul Fitri datang dan memberi biaya perawatan Rp250 ribu per makam. Ipul merawat 50 makam keluarga yang meninggal di TPU Pondok Ranggon.
Rido pedagang ketoprak dan kopi di lapangan areal TPU mengaku usahanya sepi karena pengunjung yang berziarah ke TPU sedikit. "Jumlah peziarahnya sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya," imbuhnya. (KG/OL-10)
Saat ini tercatat sudah ada 80 pasien covid-19 di Jawa Barat. Kasusnya tersebar di 27 kabupaten dan kota.
Wisatawan diminta untuk selalu berhati-hati dan sebisa mungkin menggunakan masker dalam ruangan tertutup
Di Kota Tasikmalaya masih nihil kasus covid-19. Namun upaya preventif mesti dilakukan untuk menekan potensi penyebaran.
Di Kabupaten Kuningan belum terdeteksi adanya kasus covid-19."Namun langkah antisipasi sudah mulai dilakukan
Pemkot sudah menyiapkan ruang isolasi yang berada di gedung rawat Mitra Batik 5 lantai di RSUD Dr Soekardjo
Sebagai langkah antisipasi penyebaran covid-19, pihaknya juga kembali menerapkan wajib masker kepada 306 orang pegawai RSUD Lembang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved