Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEZIARAH saat Hari Raya Idul Fitri di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon sepi. Biasanya umat Islam menjalankan tradisi ziarah ke makam sanak saudara yang terlebih dulu menghadap Sang Pencipta.
Dari atas makam, keluarga yang masih hidup di bumi memanjatkan doa-doa saat Idul Fitri. Selanjutnya aneka kembang dan air mawar ditaburkan ke atas makam.
Namun di tengah pendemi virus korona atau Covid-19, sejumlah aturan yang melarang masyarakat berkumpul membuat TPU ini sepi peziarah.
Baca Juga: TPU Pondok Ranggon Penuh
Tentunya, kondisi ini berdampak terhadap para pedagang gerobak di sekitar makam, pengelola parkir kendaraan, perawat makam, penjaga toilet, penjual air mawar, dan kembang.
Diketahui, di lokasi TPU Pondok Ranggon ada lebih kurang 60 pedagang lapak yang berjualan aneka jenis makanan dan kopi.
Kemudian pengelola parkir untuk mengatur jarak antara mobil dengan mobil dan antara motor dengan motor di lahan kosong yang tersedia di tengah lokasi makam seluas 1.500 M2. Ada sejumlah penjaga toilet dan 116 perawat makam khusus keluarga.
Baca Juga: Pemakaman Protokol Covid-19 di TPU Pondok Ranggon Menurun
Selanjutnya di tepi jalan raya menuju lokasi TPU ada puluhan orang pedagang gerobak yang berjualan air mawar dan kembang.
Saat ditemui mereka sama-sama mengaku pasrah lantaran tak bisa meraup untung besar di tengah pendemi Covid-19 ini.
"Pasrah saja. Mau gimana lagi. Kalau sudah sore kita tutup. Semoga saja pendemi Covid-19 selesai dan semua kembali biasa lagi," ujar Norma, 62, penjual kembang dan air mawar di lokasi, Minggu (24/5).
Norma mengaku dari sejak pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB, baru 5 orang yang membeli air mawar dan kembang. "Bunga tabur hari biasa Rp5.000 sampai Rp10.000. Tapi kalau Hari Raya Idul Fitri dijual dengan harga Rp25.000," tuturnya.
Baca Juga: TPU Pondok Ranggon Krisis Lahan Pemakaman
Senada, Ipul perawat makam keluarga, mengaku lebaran kali ini tidak ada keluarga dari makam yang dirawat dia melakukan ziarah. Biasanya setiap Hari Raya Idul Fitri datang dan memberi biaya perawatan Rp250 ribu per makam. Ipul merawat 50 makam keluarga yang meninggal di TPU Pondok Ranggon.
Rido pedagang ketoprak dan kopi di lapangan areal TPU mengaku usahanya sepi karena pengunjung yang berziarah ke TPU sedikit. "Jumlah peziarahnya sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya," imbuhnya. (KG/OL-10)
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Munculnya kembali covid-19 tentu perlu diantisipasi. Karena itu, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memitigasi penyebaran covid-19, terutama pada sektor pariwisata.
Saat ini, kelima pasien tersebut hanya bergejala ringan. Mereka sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Bupati memastikan terpaparnya warga tersebut saat yang bersangkutan berada di luar daerah.
Galeri menjadi catatan sekaligus spirit agar warga Jabar tak gentar, namun tetap waspada menghindari penularan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved