Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PEMERINTAH Kota Bogor mengklaim ada perlambatan kasus baru dari penyebaran virus korona (covid-19).
Hal itu dinyatakan dampak dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bogor yang dimulai sejak 15 April lalu. Kini, masa PSBB memasuki tahap kedua atau sudah sepekan masa perpanjangan.
Seperti yang diungkapkan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, bahwa dilihat dari total yang positif, terjadi perlambatan.
"Adanya kondisi perlambatan pasien positif covid-19 ini sebagai dampak pemberlakuan pembatasan sosial. Makanya, layanan non covid-19 di RSUD Kota Bogor, dibuka kembali,"ungkap Dedie dalam keterangan pers tertulisnya melalui WAG (whatsapp grup) media, kemarin.
Selain terjadi perlambatan kasus baru atau pasien positif, kabar baik lainnya adalahnya adanya terus penambahan pasien yang sembuh.
Data yang dirilis oleh Satuan Tugas Siaga Covid-19 Kota Bogor, mulai dari akhir bulan April atau 30 April, pasien yang dinyatakan sembuh dari covid-19 terus bertambah setiap harinya hingga 6 Mei kemarin.
Rinciannya, dari total pasien positif 77 orang pada 30 April, yang sembuh bertambah tiga orang menjadi 10 orang. Pada 1 Mei jumlah yang sembuh tetap sama.
Jubir Siaga Korona Kota Bogor Sri Nowo Retno menjelaskan, pada tanggal 1 Mei ini ada penambahan terkonfirmasi positif sebanyak 11 orang sehingga totaknya menjadi 88 orang. Namun itu katanya, bukan pasien atau kasus baru.
"Yang positif per 1 Mei jadi 88 orang. Terdapat penambahan yang tadinya 77 orang, bertambah 11 orang. Informasi dari Dinkes DKI Jakarta, yang 6 orang dengan rincian 5 orang pasien dalam perawatan rumah sakit dan 1 orang pasien meninggal. Kemudian dari Dinas Propinsi Jabar, 2 orang dalam perawatan rumah sakit. Adapun pelaksanaan swab dilakukan 23 Maret sampai dengan 29 Maret atau sebelum pelaksanaan PSBB di Kota Bogor. Sedangkan dari Dinkes Kota Bogor, 3 orang positif dengan pelaksanaan swav 18 April. Saat ini dalam perawatan rumah sakit. Pasien sembuhnya tetap 10 orang,"terangnya.
Terjadi penambahan pasien sembuh satu orang pada 2 Mei menjadi 11 orang dari total pasien positif 88 orang. Keesokan harinya yakni 3 Mei, dari total 88 orang yang positif, jumlah pasien sembuh dari covid-19 kembali bertambah. Bahkan dua orang, sehingga jumlahnya menjadi 13 orang.
Pun demikian pada hari berikutnya yakni 14 Mei, dari total pasien positif 91 orang, yang dinyatakan sembuh bertambah satu orang. Jadi secara keseluruhannya ada 14 orang.
Kondisi sama pada dua hari terakhir yakni 5 Mei dan 6 Mei. Dari data yang ada tidak ada perubahan atau penambahan, baik jumlah pasien positif maupun yang sembuh. Jumlahnya sama yakni 91 pasien positif dan 14 orang pasien yang dinyatakan sembuh. (OL-4)
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved