Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemilihan Wagub DKI Khianati Warga

Media Indonesia
06/4/2020 01:50
Pemilihan Wagub DKI Khianati Warga
Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta dari Partai Gerindra Ahmad Riza Patria (kiri) dan Nurmansjah Lubis (PKS)(Antara)

AWALNYA panitia menjanjikan pemilihan Wakil Gubernur DKI pada 6 April 2020 transparan dan terbuka buat umum.

Tiba pada waktu pemilihan yang dijadwalkan, tiba-tiba berubah menjadi tertutup.

Ketua Panitia Pemilihan Wagub DKI Jakarta Farazandi menyebut Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi sebagai aktor di balik keputusan tertutup rapat paripurna pemilihan Wagub DKI Jakarta.

“Memang tidak ada (tertutup) di tata tertib pemilihan. (Usul) itu datang dari Pak Ketua dalam rapat,” ungkap Farazandi ketika dihubungi, kemarin.

Semula pihaknya ingin menyiarkan secara langsung pemilihan melalui live streaming saluran media sosial DPRD DKI untuk menghindari kerumunan 106 anggota dewan, apalagi total yang diundang sebanyak 120 orang.

Namun, dalam rapat Bamus bersama Ketua DPRD DKI beserta tiga wakil ketua DPRD, diputuskan pemilihan tetap dengan kehadiran secara fisik di Gedung DPRD DKI.

Di sisi lain, langkah transparansi dengan penyiaran langsung melalui media televisi, media parlemen, serta kanal media sosial justru tidak diadopsi.

Farazandi berkilah hal tersebut merupakan keputusan rapat Bamus.

Pengamat politik Ubedilah Badrun menyesalkan tindakan pimpinan DPRD DKI yang memutuskan seluruh proses pemilihan tanpa disaksikan warga dan media.

“Itu artinya DPRD DKI telah mengkhianati warga Jakarta sebab wagub sebelumnya dipilih langsung oleh warga Jakarta bersama gubernur. Pemilihan pengganti wagub yang berhenti karena jadi calon wapres pada Pemilu 2019 secara substansial dan etis harusnya diketahui warga Jakarta, khususnya menyangkut visi-misi sang cawagub ataupun proses pemilihannya,” tandas Ubedilah.

Ia mengingatkan proses tertutup hanya saat pemungutan suara dengan pemilih memasukkan nama kandidat ke kotak. Namun, untuk pemaparan visi-misi dan tanyajawab serta penghitungan suara harus dilakukan terbuka, yang dapat dilakukan lewat live streaming guna menjaga jarak fisik di tengah wabah korona.

“Kalau tafsir DPRD pada tatib bahwa pemilihan tertutup seperti itu, berarti DPRD salah tafsir. Jika salah tafsir, sebaiknya proses atau tahapan pemilihan ditunda untuk melakukan revisi tata tertib dulu agar clear,” tegasnya.

Ketua Fraksi Partai NasDem Wibi Andrino setuju DPRD DKI menyampingkan dulu pemilihan wagub dan bersama Pemprov DKI konsentrasi menolong warga
mencegah penyebaran covid-19. (Put/Ins/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya