Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
KAPOLSEK Kembangan Komisaris Fahrul Sudiana dan pasangan Rica Andriani tak pernah menyangka pesta pernikahan sekali dalam seumur hidup mereka harus berakhir kontroversial.
Fahrul dan pasangan telah merencanakan hari pelaminan sejak jauh-jauh hari dan memilih mengadakan resepsi nikah di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, pada Sabtu, 21 Maret silam.
Awalnya, Fahrul dan Rica yakin sekali proses persiapan matang tersebut akan berujung momen indah yang tak terlupakan. Pernikahan antara Kapolsek dengan selebgram itu harus tetap dilalui meski penuh risiko akibat jadwal yang bentrok dengan mewabahnya virus korona di Indonesia.
Baca juga:Pernikahan Kapolsek yang Kontroversial Dihadiri Wakapolri
Adanya Maklumat Kapolri Jenderal Idham Azis soal larangan membuat keramaian massa baru diteken 19 Maret 2020 pun dia terobos. Fahrul pun telah telanjur menyebar undangan dua bulan sebelum hari sakral tersebut.
Berbeda dengan pernikahan pada umumnya, Fahrul dan pasangan memilih konsep higienis demi menjaga diri, keluarga, dan tamu untuk terhindar dari penyebaran korona di dalam pesta.
Menurut salah satu tamu yang datang di acara, Miftahul Munir, acara pernikahan Fahrul bukan pernikahan biasa. "Sebelum masuk hendak ke ruang pesta saya dicek suhu dulu. Kemudian menyerahkan undangan yang terdapat barcode di dalam undangan tersebut," ujar Munir saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (2/4).
Bagi Munir, pesta yang telah disiapkan jauh-jauh hari itu merupakan pesta pernikahan terhigienis yang pernah ia kunjungi.
Baca juga:Kapolsek yang Gelar Resepsi di Hotel Mulia kini Tugas di Polda
Wajar jika Munir berpendapat demikian. Hampir di setiap satu meter di dalam ruangan pesta disediakan hand sanitizer. Pesta pernikahan tersebut juga menggunakan konsep physical distancing.
"Di situ para tamu yang sudah diizinkan masuk juga diminta agar memakai hand sanitizer," ujarnya.
Pengecekan suhu bukan hanya di situ saja, kira-kira 10 meter kemudian, Munir kembali dicek suhu oleh petugas wedding organizer (WO).
Hanya tamu yang memiliki suhu di bawah 37 derajat celcius yang diizinkan masuk ke dalam ruangan pesta. Lagi-lagi para tamu diwajibkan untuk menggunakan hand sanitizer.
Di dalam pesta, tamu undangan tak diperkenankan berkerumun sambil menikmati sajian yang tentu mewah dan mengenyangkan.
Di dalam ruang itu, physical distancing juga tetap dikedepankan. Para tamu undangan menjaga jarak antara satu dengan yang lainnya.
Petugas WO pun kerap mengimbau para tamu agar selalu memakai hand sanitizer ketika hendak mengambil makanan.
Baca juga:Gelar Pesta Pernikahan Saat Pandemi, Kapolsek Kembangan Dicopot
Mata Munir tidak salah lihat. Pasalnya, di acara itu ia bertemu dengan beberapa pejabat petinggi polri lainnya seperti Wakapolri Irjen Gatot Eddy Pramono.
Pernikahan pun berjalan lancar dan damai hingga sesudahnya foto-foto pernikahan aparat kepolisian itu tersebar di dunia maya.
Banyak netizen yang kecewa hingga membandingkan pernikahan yang diselenggarakan Sabtu (21/3) dengan pernikahan-pernikahan lain yang harus batal usai Maklumat Polri.
"Bagi kita tetap salah. Dia bilang mengundang dari 2 bulan sebelumnya kalau menurut dia," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
Alih-alih tengah berbahagia, Fahrul kini harus kehilangan jabatan sebagai hukuman akibat bandel tetap menggelar pernikahan di tengah wabah korona.
Menurut Yusri, Fahrul telah melanggar disiplin dan juga melanggar Maklumat Kapolri yang sudah tegas untuk menjalankan aturan tersebut.
"Dalam hal ini Maklumat Kapolri tidak hanya berlaku untuk masyarakat saja, tapi berlaku juga untuk anggota Polri dan keluarganya," ujar Yusri kepada wartawan, Kamis (2/4).
"Jadi kalau ada yang tidak menaati maka siapapun itu harus siap dengan segala konsekuensinya," tambahnya.
Berdasarkan perintah Kapolda Metro Jaya, per Kamis (2/4), Fahrul akan dicopot posisinya dari Kapolsek Kembangan dan dimutasikan ke Polda Metro Jaya sebagai analisis kebijakan. (Ykb/A-3)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved