Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
SEJUMLAH perusahaan di Jakarta mulai menerapkan aturan kerja di rumah (work from home/WFH) untuk mengurangi potensi penyebaran virus korona Covid-19 di Indonesia.
Salah satu pekerja yang perusahaannya menerapkan WFH adalah Wahyudin (28). Karyawan swasta yang menduduki posisi supervisor IT Infrastructure itu baru dua hari menjalani WFH. Menurutnya ada kekurangan dan kelebihan selama WFH diterapkan.
"Kelebihannya tentu kita terhindar dari penularan virus korona karena kita hanya di rumah saja sesuai anjuran pemerintah. Ini sangat membantu. Terutama bagi karyawan yang menggunakan transportasi umum," kata Wahyudin saat dihubungi Media Indonesia, Rabu (18/3).
Terlebih lagi ia tidak bisa memastikan semua orang menjaga kebersihan. Selain itu, ia tidak bisa memaksa orang untuk mengikuti anjuran pemerintah untuk menjaga kebersihan.
Ia cukup memahami anjuran dan niat pemerintah soal WFH adalah untuk mencegah korona menyebar lebih luas. Ia juga sangat bersyukur perusahaan tempatnya bekerja mau mengikuti anjuran tersebut.
Baca juga : Ini Imbauan IDI untuk Masyarakat, Rumah Sakit, dan Dokter
"Bersyukur juga perusahaan mau ikuti begitu pemerintah mengimbau," kata Wahyudin.
Namun sebaiknya pemerintah bisa memberi aturan lebih detil kepada perusahaan yang belum bisa mengikuti aturan itu sepenuhnya. Karena menurutnya selama ini orang yang kena virus adalah orang yang kerap bertemu dengan berbagai banyak orang.
"Memang harus diikuti atau sebisa mungkin jam kantor dikurangi, kegiatan lapangan dikurangi, dimodifikasi untuk meminimalisir interaksi," tukasnya.
Sependapat dengan Wahyu, Yanti (33) juga menyambut positif adanya WFH. Karyawan swasta di bidang media itu menyebut di perusahaannya baru akan menerapkan WFH pekan depan.
Yanti malah menginginkan agar WFH bisa diwajibkan dan bukan hanya sekadar imbauan.
Baca juga : Pemerintah Kaji Penerapan Rapid Test Telusuri Kasus Covid-19
"Harus bisa wajib. Karena saya bukan orang lapangan yang harus turun, saya back office tapi tetap saja kantor terlambat mau WFH," tukasnya.
Ia juga meminta agar WFH bisa diperpanjang hingga Covid-19 benar-benar bisa diredakan bahkan dihilangkan sepenuhnya.
"Kantor saya WFH hanya dua pekan. Sementara pemerintah saja masa tanggapnya diperpanjang sampai Mei. Saya maunya ikut pemerintah. Bahkan kalau perlu sampai korona ini mereda sepenuhnya. Karena kita nggak tahu bakal tertular dari siapa kan selama masih ada," tandasnya. (OL-7)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved