Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

BATAN Lakukan Pembersihan Daerah Terpapar Radiasi Nuklir

Deden Muhamad Rojani
15/2/2020 20:59
BATAN Lakukan Pembersihan Daerah Terpapar Radiasi Nuklir
Daerah terkontaminasi radiasi nuklir di depan Komplek Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan.(MI/Ricky Julian)

BADAN Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) tengah melakukan pembersihan terhadap area yang terpapar radiasi di depan Komplek Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan. Paparan radiasi di wilayah tersebut dinyatakan diatas ambang batas setelah diketahui oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).

Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama, BATAN, Heru Umbara mengatakan, temuan ini langsung direspon oleh BATAN berkoordinasi dengan Bapeten untuk melakukan antisipasi di area yang terpapar radiasi.

"Saat ini BATAN sedang melakukan clean up di sekitar area terpapar," ujar Heru, Sabtu (15/02) saat dikonfirmasi.

Heru mengungkapkan Batan akan melakukan proses pembersihan dan analisis material penyebab tingginya paparan radiasi. Upaya clean up yang telah dilakukan Batan adalah mengambil sumber pemapar yang memancarkan radiasi di atas ambang dan mengambil seluruh vegetasi dan tanah untuk dilakukan pengujian.

"Dari hasil clean up itu, bahan penyebab paparan radiasi telah ditemukan bercampur dengan tanah. Temuan itu saat ini sedang dianalisis di laboratorium BATAN," tambahnya.

Clean up ini menurut Heru, merupakan upaya pertama yang dilakukan untuk menyelamatkan masyarakat dan lingkungan dari paparan radiasi. Dari clean up tersebut didapatkan vegetasi dan tanah yang, material tersebut disimpan dalam drum berkapasitas 100 liter sebanyak 52 buah.

Heru mengaku setelah upaya pembersihan tersebut dilakukan, hasil analisis menunjukan penurunan paparan radiasi di area tersebut sebesar 30% dari 149 mikro sivet per jam. Pengecekan terkahir dilakukan pada Sabtu dini hari 98,9 mikrosivet per jam.

"Proses clean up ini akan terus dilanjutkan sampai area tersebut benar-benar bersih dan tidak membahayakan bagi warga dan lingkungan," jelasnya.

Heru mengatakan pembersihan tersebut akan terus dilakukan hingga 20 hari sejak tanggal 12 februari 2020. Selanjutnya sedang dipersiapkan upaya pengecekan whole body counting kepada warga, untuk mengetahui dampak kontaminasi.

Heru menghimbau, masyarakat tidak panik terhadap peristiwa tersebut.

"Warga diharapkan melakukan aktivitas seperti biasa saja, asal tidak masuk ke dalam area yang sudah diberi tanda terkontaminasi. Paparan radiasi ini bila dikelola dengan baik tidak akan membahayakan keselamatan warga," himbaunya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya