Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Trek di Monas Diaspal, Formula E Diklaim Ramah Lingkungan

Insi Nantika Jelita
13/2/2020 07:00
Trek di Monas Diaspal, Formula E Diklaim Ramah Lingkungan
Suasana Monas di malam hari.(MI/ANDRI WIDIYANTO)

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengantongi izin perihal penyelenggaraan balapan Formula E di Monas pada 6 Juni mendatang. Trek rencananya berada di kawasan Monas.

Kepala Dinas Bina Marga, Hari Nugroho menyebut akan mengaspal batu alam yang ada di kawasan Monas itu.

"Cobblestone atau batu alam itu dilapisi dengan membran atau geotekstil, baru kita layer hotmix. Setelah selesai event nanti bisa dibongkar lagi lapisannya," jelas Hari saat dikonfirmasi, Rabu (12/2).

Hari mengaku pihaknya akan memperbaiki kembali jalan tersebut usai penyelenggaran Formula E. Pengaspalan itu akan dikerjakan mulai minggu depan dan ditargetkan selesai pada April mendatang.

"Ya khusus lintasan yang tengah yang dibongkar lapisan (aspal) atasnya saja, karena sifatnya tidak permanen," kata Hari.

Baca juga: Pemprov Akui DED Monas belum Rampung

Menurut Communication Director Komite Penyelenggara Formula E Indonesia Dhimam Abror, ajang balapan mobil listrik itu akan ramah lingkungan atau berkonsep sustainable living.

"Jadi ini balap mobil listrik yang ramah lingkungan. Tidak ada plastik, emisi gas buang, jejak karbon, dan macam-macam. Bahkan ada pemilihan 7 macam sampah sehingga bisa direcycle tentunya. Diharapkan dengan formula E ini masyarakat Jakarta semakin sadar lingkungan," paparnya.

Penyelenggaraan Formula E di Kawasan Monas telah mendapat rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya DKI Jakarta. Rekomendasi tertuang dalam surat Kepala Dinas Kebudayaan dengan nomor 93/-1.853.15 tentang Penyelenggaraan Formula E pada 20 Januari 2020.

"Insha Allah enggak akan merusak (cagar budaya Monas). Tapi, pastinya pada saat pembangunan ada yang bongkar pasang (jalan) ya. Jadi mungkin akan terlihatnya berantakan," tutur Dhimam.

"Kami menerima semua masukan dari pihak-pihak terkait tentang pembangunan sirkuit di Monas baik itu untuk cagar budayanya, menjaga kelestariannya, itu semua sudah jadi bahan masukan kami bahkan dari awal kami sudah menyiapkan itu," tandasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik