Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemprov Akui DED Monas belum Rampung

(Ins/J-3)
12/2/2020 23:00
Pemprov Akui DED Monas belum Rampung
Komisi D DPRD DKI Jakarta mengadakan rapat dengan Pemprov DKI dan pemenang sayembara desain revitalisasi Monas.(MI/Insi Nantika)

REVITALISASI kawasan Monumen Nasional (Monas) yang sempat terhenti dan kembali dilanjutkan karena tidak mengantongi izin dari Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka kembali disoal. Kali ini polemik terkait urungnya Pemprov DKI menyelesaikan detail engineering design (DED) proyek senilai Rp71,3 miliar.

Kritik pun mengalir. Pantas Nainggolan, anggota DPRD DKI dari Fraksi PDIP, misalnya. Ia mengaku terkejut karena DED keseluruhan revitalisasi Monas belum rampung.

Ironisnya, Pemprov DKI justru nekat mencuri start dengan menebas 191 pohon berusia ratusan tahun yang berdiri kukuh di bagian selatan. "Ternyata DED baru dianggarkan tahun ini. Padahal tindakan (revitalisasi) sudah ada, adapun perencanaan belum ada. Seharusnya sebelum ada DED jangan dikerjakan dulu," ujarnya.

Pernyataan itu dilontarkan Pantas dalam rapat Komisi D DPRD dengan Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) di Gedung DPRD, Jakarta, kemarin. Rapat itu juga dihadiri Deddy Wahjudi, arsitek PT Labo Indonesia yang merupakan pemenang desain sayembara revitalisasi Monas.

Pantas menilai DED menjadi panduan revitalisasi Monas dari desain pemenang lomba yang mengusung konsep konservasi terhadap alam. Namun, hal itu tidak dilihat Pantas. "Ini ada kejanggalan. Kenapa? karena pengerjaan revitalisasi dikerjakan pada akhir tahun. Padahal kita tahu DKI sedang defisit (anggarannya) dan banyak lakukan efisiensi. Ini juga tidak ada sosialisasi menyeluruh dari pemprov. Perlu dievaluasi," kata Pantas.

Anggota Komisi D dari Fraksi PSI, Viani Limardi, juga melontarkan kritik senada. Ia pun heran karena pemprov tidak mengikuti konsep awal DED yang melarang penebangan pohon.

"Tidak ada konsep menebang pohon. Masterplan awal kami ialah ruang terbuka hijau (RTH) di Monas yang semula hanya 53%, kami rencanakan menjadi 64%," timpal Deddy.

Kepala Dinas Citata Provinsi DKI, Heru Hermawanto, membenarkan DED revitalisasi Monas belum rampung. Ia berkilah bahwa proses DED dilakukan secara bertahap dan memakan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikannya.

"DED kan memang produk keseluruhan. Tapi, itu kan ada tahapan. Kalau diselesaikan secara keseluruhan bisa memakan waktu 7 hingga 8 bulan," terang Heru.

Heru bahkan belum tahu kawasan mana di Monas yang akan dikebut pengerjaannya setelah bagian selatan proyek revitalisasi itu rampung dikerjakan. (Ins/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya