Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
SEKRETARIS daerah (Sekda) Kota Depok Hardiono bakal maju dalam Pilkada Kota Depok 2020. Dia siap mundur dari jabatannya saat ini dan berhenti dari aparatur sipil negara (ASN).
"Dengan Rahmat Tuhan dan seizin Allah, apabila kepercayaan masyarakat dapat ridho, maka saya sebagai umat Islam dan tentunya juga sebagai warga masyarakat saya ingin menyampaikan kesiapan saya, " ujar Hardiono kepada Media Indonesia di Balai Kota Depok, Selasa (11/2).
Hardiono mengaku sudah mendapat sinyal dukungan dari beberapa partai politik (parpol). Pada pendaftaran pasangan calon walikota-wakil walikota pada 8 Juli mendatang, dirinya siap mundur dari jabatannya. "Saya jalankan undang-undang dan nyatakan berhenti sebagai ASN. Kan, harus begitu," kata Hardiono.
Hardiono menyebut, jika terpilih menjadi Walikota Depok kelak, berjanji akan membalas kepercayaan masyarakat dengan membangun Kota Depok yang lebih baik.
"Saya serahkan kepercayaan kepada proses parpol dan proses pemilihan melalui parpol. Saya siap bekerja keras dan siap untuk mengabdi apabila Allah memberikan amanah kepada saya dan warga masyarakat memberikan kepercayaan," ujar mantan Kepala Bapeda yang kini berganti nama menjadi Badan Perencanaan, Penelitan dan Pengembangan Daerah (BP3D) Kota Depok.
Hardiono merupakan salah satu kandidat yang diusung oleh sejumlah parpol menjadi bakal calon Walikota Depok. Idris Abdul Shomad dan Pradi Supriatna selaku petahana kepala daerah digadang-gadang juga masuk kedalam radar calon walikota.
Sejumlah parpol mewacanakan berkoalisi dengan PDI Perjuangan dengan duet Hardiono dan Hendrik Tangke Allo, Wakil Ketua II DPRD Kota Depok.
Hardiono mengatakan akan tunduk dan patuh terhadap keputusan partai, siapapun yang dicalonkan sebagai wakilnya di Pilkada mendatang.
Kemampuan Hardiono sebagai Sekda memiliki ketegasan. Ia dikenal tidak cuma memberikan perintah ke bawahan, tapi juga seringkali terjun ke lapangan. Selain itu, dia tidak mudah mengubah ketegasan dan keputusan yang dikeluarkannya dalam menata birokrasi agar lebih baik. (OL-13)
Abdul menjelaskan, penyidik belum menahan tersangka karena pemeriksaan akan dilanjutkan.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Yalimo, Papua sebagai penyelenggara pemilu dituding telah melakukan pelanggaran etik.
PAGUYUBAN Nusantara Yalimo Bangkit meminta MK untuk tidak mematikan suara rakyat Yalimo, dengan putusan yang semestinya
DEWAN Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memberhentikan dua anggota KPU Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari jabatannya.
Pilkada Serentak 2020 di 270 daerah tercatat sukses, meski dalam kondisi pandemi COVID-19. Pengalaman itu menjadi rujukan untuk penyelenggaraan berbasis manajemen risiko Pemilu 2024.
Ppartai politik juga harus ambil bagian dalam mendinginkan suasana dan mengajak pendukungnya untuk bisa menerima putusan MK.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved