Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Warga Protes Pertigaan Metland Transyogi Penyebab Kemacetan Parah

Anton Kustedja
02/12/2019 19:10
Warga Protes Pertigaan Metland Transyogi Penyebab Kemacetan Parah
Kemacetan parah terjadi di jalur Transyogi yang menghubungkan Jonggol-Cileungsi-Cibubur sehari-sehari, terutama pada jam kerja.(Ist)

KEMACETAN parah yang sering terjadi di pertigaan Metland Transyogi, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dikeluhkan banyak warga. Apalagi pada jam-jam sibuk pergi dan pulang kantor, kemacetan bisa mengular hingga 1 kilometer baik dari arah Cileungsi maupun arah Jonggol.

Parahnya, ketika kemacetan terjadi, petugas keamanan mengalihkan jalur untuk masuk ke perumahan Metland Transyogi, memutar hingga bundaran McDonald's. Alih-alih memperlancar lalu lintas, rekayasa itu malah memperparah kemacetan.

"Belum lagi pengaturan lalu lintas yang sering dipasrahkan kepada 'Pak Ogah', di mana petugas sekuriti pengembang seolah lepas tanggung jawab, membuat kami harus menghadapi kemacetan yang parah," ujar Waskito, warga Jonggol, Senin (2/12).

Menurut Waskito, akibat kemacetan tersebut, waktu tempuh pengguna jalan menjadi lebih lama 30 hingga 45 menit. Belum lagi, pemakaian bahan bakar kendaraan pun menjadi boros. Kejadian ini dialami hampir setiap hari. Untuk itu, dia meminta pengembang mencari solusi pengaturan jalan, dan menempatkan petugasnya, terutama pada jam-jam sibuk.

Dia juga berharap perhatian Pemkab Bogor terhadap masalah ini. Sebab, jalur Cibubur-Jonggol (Transyogi) hingga Cianjur merupakan jalur ekonomi yang banyak dimanfaatkan untuk lalu lintas bagi permukiman, distribusi komoditas pertanian dan manufaktur yang menggerakkan perekonomian di Kabupaten Bogor.

Senada dengan Waskito, Hermawan, warga Cileungsi yang bekerja kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, mengatakan, pertigaan Metland Tranyogi merupakan urat nadi lalu lintas bagi warga Bogor. Namun, lokasi itu menjadi titik kemacetan yang merugikan banyak warga permukiman di sekitar Cileungsi–Jonggol.

"Macet kendaraan di jalan itu bisa mencapai 1 km tanpa solusi yang jelas sampai saat ini. Kadang cuma ditangani oleh warga. Tapi itu tidak banyak membantu," kata Hermawan.


Baca juga: 653 Kendaraan Ditilang akibat Melintas di Jalur Sepeda


Menurut dia, hal itu sudah banyak dikeluhkan warga yang menggunakan jalur Transyogi. Karena itu, Hermawan meminta pengembang Metland Transyogi memprioritaskan penanganan kemacetan ini.

"Jalur lalu lintas Cibubur-Jonggol memang sangat padat karena di samping banyak perumahan skala besar yang dibangun di kawasan itu, juga dilewati oleh truk-truk besar sebagai sarana transportasi dari proses kegiatan produksi di pabrik-pabrik yang banyak berkembang di kawasan tersebut," katanya.

Hermawan mengaku merasakan cukup terganggu dengan kemacetan di pertigaan Metland Transyogi tersebut, sehingga cukup melelahkan dan banyak waktu yang terbuang.

Dia juga mengharapkan Pemkab Bogor dengan kepolisian memberikan perhatian serius untuk menangani masalah kemacetan di titik tersebut.

"Ini sangat menganggu dari sisi produktivitas warga yang menggunakan jalur tersebut. Jadi pemerintah harusnya menangani persoalan kemacetan tersebut," ujarnya.

Koridor Cibubur-Jonggol-Cianjur merupakan kawasan pengembangan properti, khususnya perumahan yang banyak diincar oleh pengembang-pengembang besar. Hal itu karena cadangan lahan yang relatif luas tersedia di kawasan itu dengan harga yang masih murah.

Di samping pengembang kecil, banyak pengembang besar yang masuk ke kawasan ini, seperti Ciputra Group, Metropolitan Land, Suryamas Dutamakmur, Kalindo Land, serta pengembang besar lainnya. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya