Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DINAS Bina Marga dan Sumber Daya Air (SDA) Kota Bekasi mengklaim titik banjir di wilayah setempat berkurang. Dari 49 titik yang ada sejak 2014 silam, saat ini hanya tinggal 36 titik.
“Sudah kami evaluasi saat ini hanya tinggal 36 titik saja dari 49 titik sebelumnya yang ada,” ungkap Kepala DBMSDA Kota Bekasi Arief Maulana, Kamis (14/11).
Arief menyampaikan, dari 36 titik banjir yang ada, wilayah yang masih jadi lokasi langganan adalah di Pondok Gede, Bekasi Utara, dan wilayah sekitar perbatasan antara Bekasi dan Jakarta.
Menurut Arief, berkurangnya titik banjir merupakan merupakan hasil dari persiapan yang dilakukan Pemerintah Kota Bekasi yang sudah berusaha menggerakan fungsinya.
“Kami sudah melakukan pengerjaan normalisasi di kali dan saluran-saluran mikro yang ada di dalam lingkungan serta melibatkan masyarakat melalui kegiatan K3 (Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban) setiap hari Sabtu membersihkan saluran,” jelas Arief.
Baca juga: Tangani Sampah di Sungai, Bekasi Dapat Kapal Pembersih Sungai
Selain itu, kata Arief, adanya tandon air buatan (polder) di beberapa kawasan banjir juga ikut berdampak pada penurunan titik banjir.
“Dengan elevasi permukaan tanah yang di bawah laut adanya Polder tersebut amat membantu sebagai parkir air,” imbuh dia.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Yudianto menyampaikan, potensi titik banjir di Kota Bekasi merata di 12 kecamatan. Meski belum tuntas teratasi, sisa titik banjir di Kota Bekasi masih terus dikurangi.
“Belum berkurang semua, di wilayah yang masih masuk dalam kategori titik banjir tinggi genangan sudah perlahan surut,” ungkap Yudi.
Yudi menjelaskan, di Perumahan Pondok Hijau Permai (PHP), misalnya, banjir pada 2017 bisa mancapai 1,5 meter hingga 2 meter. Saat ini, sudah surut menjadi 50-70 centimeter.
Hal ini terjadi lantaran pemerintah sudah menormalisasi beberapa saluran yang berkaitan dengan saluran permikiman di lokasi tersebut.
Seperti, lanjut dia, Kali Sasak Jarang dan crosing bawah tol Jakarta Cikampek yang berada di bawah Perumahan PHP.
“Memang belum tuntas, kita kerjakan secara parsial, kalah mau tuntas artinya harus kita kerjakan dari hulu ke hilir, kebanyakan hulunya bukan di Bekasi,” jelas Yudi.
Sementara itu, Yudi mengaku pemerintah tengah mengurangi genangan banjir yang terjadi di beberapa perumahan di wilayah Pondok Gede dan Jatiwaringin. Pihaknya tengah membangun saluran crossing Buaran dengan dana bantuan DKI Jakarta senilai Rp16 miliar.
“Ini salah satu penanganan banjir di daerah perbatasan dekat DKI Jakarta,” tandas dia. (OL-2)
Greeneration Foundation bersama EcoRanger dan Kecamatan Muara Gembong yang didukung oleh Fujitsu menyelenggarakan Merdeka Clean Up Muara Gembong
Perkuat Pasar Indonesia, Cognex Hadirkan Pusat Layanan & Demo Teknologi di Bekasi
Tim Unit Ranmor dan Tim Opsnal Unit Reskrim Polsek Bantar Gebang menangkap kedua pelaku pada 19 Juli 2025
Machiko Kennedy baru saja dinobatkan sebagai Puteri Kebudayaan Remaja Indonesia 2025 di ajang nasional yang berlangsung di Yogyakarta.
Pelajar bernama Keimita, asal Kabupaten Bekasi, menjadi perhatian publik setelah video curhatnya viral. Dalam video itu, ia mengaku sedih karena kesulitan mendaftar sekolah negeri.
Kerusakan terjadi saat hujan deras hingga membuat tembok retak sebelum akhirnya ambrol.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved