Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan akan meningkatkan sistem e-budgeting yang sebelumnya dibangun mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) untuk menghindari adanya titipan anggaran.
Menurutnya, kelemahan sistem e-budgeting sampai saat ini belum bisa membedakan antara anggaran yang benar-benar diusulkan oleh SKPD dan yang merupakan anggaran titipan.
"Karena seperti sekarang, kalau ada penyimpangan seperti anggaran yang lucu-lucu itu, tidak bisa dibedakan ini adalah (akibat) kemalasan, ini adalah keteledoran atau ini adalah titipan. Tidak bisa dibedakan itu. Kenapa? Ya karena sistemnya bebas gitu," kata Anies usai meninjau pelaksanaan Car Free Day di Bundaran HI, Minggu (3/11).
Saat nantinya e-budgeting selesai ditingkatkan atau diperbarui, Pemprov DKI akan bisa melakukan pengecekan asal usul anggaran. Karena terdapat verifikasi-verifikasi yang dilakukan dengan sistem otomatis.
Baca juga: Anies Apresiasi KPK Dukung E-Budgeting Ditingkatkan
Kelemahan sistem e-budgeting ini baru diketahui tahun lalu dan baru dicoba diperbaiki mulai tahun ini.
"Tapi ya itu tadi, ya kami ini di pemerintahan. Kalau ada masalah, ya dikoreksi, diperbaiki, bukan diramaikan. InsyaAllah nanti segera beres," ungkapnya.
Sebelumnya, Anies menyebut terdapat kelemahan dalam sistem e-budgeting sehingga masih muncul anggaran-anggaran tidak wajar dalam Kebijakan Umum APBD dan Plafon Prioritas APBD Sementara (KUAPPAS) 2020.
Anggaran tersebut antara lain pengusulan lem aibon Rp82 miliar, pengusulan pengadaan pulpen Rp124 miliar dan komputer Rp121 miliar.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved