Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Evaluasi Ga-ge: Penumpang Transjakarta Naik, Kemacetan Berkurang

Insi Nantika Jelita
14/9/2019 16:06
Evaluasi Ga-ge: Penumpang Transjakarta Naik, Kemacetan Berkurang
Rambu lalu lintas kebijakan ganjil-genap(MI/SASKIA ANINDYA PUTRI)

DINAS Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengungkapkan sejumlah evaluasi terhadap adanya aturan perluasan ganjil genap. Aturan tersebut sudah diberlakukan semenjak (9/9) lalu.

Soal angkutan umum, dari 192 trayek di 12 koridor saat dioperasikan pada ruas ganjil genap, jumlah penumpang Transjakarta mengalami kenaikan.

"Sebelum penerapan ganjil genap dibandingkan setelah penerapan ganjil genap mengalami kenaikan sebesar 16,46% (475.442 pnp/hari menjadi 569.086 pnp/hari)," kata Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo kepada Media Indonesia, Jakarta, Sabtu (14/9).

Kemudian evaluasi berikutnya soal kecepatan rata rata kendaraan lalu lintas mengalami peningkatan alias berkurang macet. Semula kecepatan dari 25,65 km/jam saat sebelum penerapan ganjil genap, menjadi 28,16 km/jam setelah penerapan ganjil genap.

"Mengalami peningkatan sebesar 8,93%," ucap Syafrin.

Baca juga: Anies: Perluasan Ganjil Genap Efektif Kurangi Macet

Lalu, untuk waktu tempuh rata rata pada koridor ganjil genap mengalami penurunan menurut Syafrin. Dari 16,92 menit saat sebelum penerapan ganjil genap menjadi, 14,91 menit setelah penerapan ganjil genap, atau mengalami penurunan sebesar 11.88%.

Evaluasi lainnya yang diungkapkan Dishub DKI ialah soal kualitas udara di Jakarta akibat perluasan ganjil genap. Hasil pemantauan dari Stasioner Bundaran HI sebelum penerapan ganjil genap dibandingkan setelah penerapan ganjil genap mengalami penurunan. Rrata-rata konsentrasi PM 2,5 sebesar 13,66%

"Kemudian hasil pemantauan dari stasioner Kelapa Gading sebelum penerapan ganjil genap dibandingkan setelah penerapan ganjil genap mengalami penurunan rata-rata konsentrasi PM 2,5 sebesar 14,29%," tandas Syafrin. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya