Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Gabion bukan Tumpukan Batuan Terumbu Karang

Rif/J-2
27/8/2019 00:45
Gabion bukan Tumpukan Batuan Terumbu Karang
Instalasi Getah Getih diganti batu Gabion.(MI/SASKIA ANINDYA PUTRI)

GABION sebagai pengganti Getah Getih sukses menyedot perhatian publik dan menjadi viral. Pemerhati isu lingkungan, Riyanni Djangkaru, menulis di Instagram-nya, ‘Ada karang otak dan berbagai jenis batuan karang lain yang amat mudah dikenali. Kami menjadi bingung, memandang satu sama Iain dalam kebisuan, bukannya terumbu karang dilindungi penuh?’.

“Menanggapi informasi yang viral tentang penggunaan terumbu karang di instalasi Gabion, saya nyatakan itu tidak benar. Yang kita gunakan ialah batu gamping sesuai dengan konsep yang disiapkan Dinas Kehutanan,” papar Kepala Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (25/8).

Menurut Suzi, pihaknya telah berkomunikasi dan ber­koordinasi dengan pakar ­geologi, aktivis lingkungan, dan akademisi untuk mengecek batuan yang digunakan.

“Kita periksa dan ahli geo-logi dari Universitas Indonesia menyatakan bahwa itu adalah batu gamping yang awalnya berasal dari batu karang yang sudah terproses jutaan tahun sehingga menjadi batu gamping. Jadi, sama sekali tidak benar kalau yang kita gunakan adalah terumbu karang,” jelas Suzi.

Selanjutnya, Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta menyatakan akan menggandeng aktivis lingkungan dan akademisi untuk membuat narasi melengkapi tiga pilar Gabion dengan ukuran berbeda. “Narasinya akan kita susun dan dibuat di sekitar instalasi sehingga masyarakat tahu batu gamping itu pro­sesnya (terbentuknya) bagaimana. Selain itu, akan dibuat juga narasi tentang kepedulian masyarakat terhadap terumbu karang,” tandas Suzi. (Rif/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya