Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Warga Nilai Gabion Kemahalan

Rifaldi Putra Irianto
26/8/2019 08:40
Warga Nilai Gabion Kemahalan
Petugas dari dinas Kehutanan pemprov DKI Jakarta melakukan pemasangan tanaman bunga Bougenville diatas intalasi batu Gabion.(MI/PIUS ERLANGGA)

DI hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, kemarin, ada yang terlihat berbeda pada hari-hari bisanya. Pasalnya, sejumlah warga terlihat berhenti untuk berfoto di dekat instalasi Gabion yang baru dipasang Pemprov DKI di lokasi instalasi Getih-Getah yang dibongkar.

Salah seorang warga Faridah, 50, yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah. Dalam kunjungannya di Jakarta ­beberapa hari ke depan itu, mengaku sengaja menyempatkan waktu ke HBKB untuk mengabadikan momen dengan instalasi pengganti Getah Getih yang tengah ramai diperbincangkan itu.

“Saya dari Semarang, kebetulan sedang main ke tempat saudara di Jakarta. Dan sempetin ke CFD (car free day) olahraga sekalian mau liat instalasi yang lagi ramai di media, “ kata Faridah, saat ditemui di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, kemarin.

Ia mengatakan, kehadiran instalasi itu semakin mempercantik kawasan Bundaran Hotel Indonesia. Raut wajah Faridah berubah saat tahu jumlah anggaran yang dikucurkan untuk membuat Gabion. “Wow, Rp 150 juta? Besar sekali kalau hanya untuk hiasan. Sayang juga ya,” ucapnya.

Sementara Widy, 27, yang saban minggu berolahraga di kawasan tersebut mengaku sengaja mengabadikan momen di depan instalasi Gabion. “Sebelum dibongkar lagi nanti, jadi udah punya kenang-kenangan. Yang instalasi bambu kemarin itu belum sempat foto. eh, sudah dibongkar,” ucapnya.

Pegawai swasta ini pun terkejut saat disinggung soal dana pembuatannya. Dia menilai terlalu mahal dan mempertanyakan seharusnya dilelang saja pembuatan instalasi tersebut. “Memang dalam aturannya kalau nilai proyek di atas Rp200 juta harus dilelang, ini memang di bawah Rp200 juta. Saya khawatir cuma mainin duit rakyat aja buat-buat ini, untuk kepentingan segelintir pejabatnya,” ungkap Widy. (Rif/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya