Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DIREKTUR Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta, Tubagus Soleh Ahmadi, menilai bahwa Intruksi Gubernur (Ingub) DKI Jakarta Nomor 66 tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara belum mampu menekan polusi udara dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
"Ingub tersebut belum mampu menekan polusi udara dalam jangka pendek maupun jangka panjang, dalam artian warga Jakarta dalam jangka pendek masih terpapar polusi udara, " kata Tubagus saat dihubungi, Jakarta, Rabu (14/8).
Baca juga: Polisi Sita Senjata Revolver Milik Umar Kei
Ia menyebutkan, dalam Ingub tersebut belum ditemukan adanya intruksi untuk memperbanyak alat pemantau kualitas udara yang dirasa penting sebagai informasi bagi masyarakat.
"Belum ada intruksi untuk memperbanyak alat pemantau kualitas udara, sehingga dampaknya belum ada perintah maupun respons cepat dari pemerintah untuk mengumumkan kepada publik wilayah-wilayah yang terpapar dan upaya apa yang harus dilakukan warga agar tidak terpapar, " jelasnya.
"Dengan adanya alat monitoring tersebut, publik bisa mengetahui secara langsung kondisi udara di sekitar wilayahnya, dan ada upaya dini yang dapat warga lakukan, " lanjutnya.
Ia juga mengeritik, bahwa di dalam Ingub tersebut belum ditemukan penambahan ruang terbuka hijau. "Di dalam Ingub tersebut juga belum ada mengenai segera penambahan ruang terbuka hijau, padahal itu sangat penting, " ucapnya.
Dengan Ingub yang dinilai masih memiliki kekurangan, disebutkannya pemerintah provinsi harus bekerja sungguh-sungguh untuk dapat mampu menekan polisi udara di Jakarta. (OL-6)
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara partikel halus (PM2.5) dapat menyebabkan fibrosis miokard.
Kondisi paling memprihatinkan ditemukan pada PT SBJ yang memiliki 12 tungku peleburan untuk kapasitas 8.816 ton per tahun, namun sama sekali tidak memiliki cerobong.
Peneliti dari University of Technology Sydney mengungkap debu bulan tidak seberbahaya polusi udara di jalanan.
Mengutip data WHO, 99% populasi dunia kini menghirup udara yang sudah melewati batas aman, dengan kualitas udara dalam ruangan bisa lima kali lebih buruk dari udara luar.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC).
Seluruh masyarakat diingatkan untuk menerapkan gaya hidup bersih dan rendah emisi dengan mengutamakan penggunaan transportasi publik serta moda transportasi rendah emisi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved