Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Menarik Wisatawan ke Kota Tua

Ssr/J-2
18/7/2019 07:45
Menarik Wisatawan ke Kota Tua
Pengunjung bersepeda di depan gedung Museum Sejarah Jakarta di kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (2/1).(MI/ BARY FATHAHILAH)

KAWASAN Kota Tua menyimpan banyak sejarah masa lalu dari zaman penjajahan Belanda. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov)
DKI Jakarta berencana memajukan empat lokasi wisata di kawasan Kota Tua, Glodok, Jakarta Barat.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta sudah melakukan berbagai upaya dengan cara merevitalisasi kawasan Kota Tua. Namun, tampaknya usaha yang dilakukan belum dapat membuat geliat pariwisata di kawasan ini sesuai harapan.

Empat lokasi wisata di Kawasan Kota Tua meliputi Taman Fatahillah, Pecinan Glodok, Kampung Arab di Pekojan, dan Pelabuhan Sunda Kelapa. “Saat ini, kita fokus pada tahap promosi agar orang lain lebih mengenal empat lokasi wisata di Kota Tua. Jadi, selama ini branding-nya kan hanya di kawasan Taman Fatahillah. Sekarang kita akan coba mengembangkan di kawasan Pecinan Glodok, Pekojan, dan Sunda Kelapa. Tahap awal ini kita lebih mempromosikan kawasan-kawasan lain yang juga memiliki potensi bagus untuk dikembangkan di kawasan ini,” ujar Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua, Norviadi Setio Husodo di Jakarta, Rabu (17/7).

Norviadi mengakui, satu dari beberapa kendala pengembangan wisata di Kota Tua adalah aksesibilitas. Hingga kini belum ada transportasi publik yang dapat menghubungkan keempat lokasi wisata tersebut. Kendala itu sudah disampaikan ke Pemprov DKI dan kini Pemprov DKI melalui Dinas Perhubungan DKI sedang melakukan kajian arus lalu lintas.

“Sudah ada kajian-kajian aspek lalu lintas untuk menilai kendaraan mana yang cocok. Bus Trans-Jakarta yang besar pasti tidak bisa masuk ke sana. Daya dukung tanahnya tidak kuat, kegedean, dan beloknya susah. Langkahnya sudah ada. Hanya untuk realisasinya membutuhkan proses,” tutup Norviadi. (Ssr/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya