Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
SETELAH 1.100 pencari suaka dipindahkan ke gedung eks Kodim di Kalideres, masalahnya tak berarti selesai. Terbukti warga Kalideres menolak keberadaan mereka. Alasannya, tidak ada sosialisasi dan merasa terganggu.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Taufan Bakri, menegaskan fasilitas penampungan pencari suaka hanyalah sementara. Pemprov DKI akan berupaya membahas nasib pengungsi dengan pemerintah pusat.
"Nanti dipikirkan oleh pimpinan tertinggi kapan lagi digeser dari lokasi tersebut. Kan pengungsi di bawah Menkopolhukam, bukan kita," kata Taufan saat dihubungi Senin (15/7).
Menurut Taufan, jika warga terganggu, pihaknya meminta maaf. "Tapi itu akan dapat simpati oleh dunia internasional bahwa pemerintah pusat dan daerah membantu pengungsi. Itu disorot internasional. Kalau kita ada bencana juga dibantu oleh internasional," tegasnya. (Put/J-2)
Jumlah warga yang terdampak akibat konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja terus meningkat tajam. Hingga Minggu (27/7), lebih dari 200.000 orang terpaksa mengungsi
Konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja telah memaksa 130.000 orang mengungsi
Banjir setinggi hingga satu meter melanda 23 desa di 13 kecamatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sejak Senin malam (7/7), akibat curah hujan tinggi dan luapan sungai.
Kementerian Sosial memastikan kebutuhan dasar bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), bisa terpenuhi.
Petugas terus berjaga dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi.
BPBD DKI mengaktifkan mekanisme tanggap darurat untuk menjamin kebutuhan dasar para pengungsi dapat segera terpenuhi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved