Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEJUMLAH massa peserta aksi bertajuk Tahlil Akbar 266 mulai berdatangan ke kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta sejak pukul 07.15 WIB.
"Saya dari Bandung (Jawa Barat), datang dengan beberapa teman lain menggunakan kereta melalui Gambir," kata salah seorang peserta aksi, Agung Suharjono, 49, Rabu (26/6).
Agung mengatakan rela jauh-jauh ikut tahlil akbar karena menginginkan pemerintah memberikan respons cepat terhadap meninggalnya ratusan petugas pemilu dan sejumlah orang akibat kerusuhan 21-22 Mei 2019.
"Kalau tahlilannya diadakan di daerah, tentu responsnya tidak seperti kalau tahlilan di sini," katanya.
Baca juga: Jelang Putusan MK, 8 Ribu Personel TNI-Polri Bersiaga di KPU
Ia bersama rekannya meyakini kegiatan tahlil akan berlangsung damai. Alasannya, peserta aksi akan didominasi alumni 212.
"Ya kalau yang 21-22 Mei ricuh itu kan banyak kelompok di sana, kita tidak tahu apa saja tujuan-tujuan tiap kelompok," ucap Agung.
Massa peserta aksi lainnya Muhammad yang juga berasal dari Bandung mengatakan, mereka berangkat malam hari dan sampai subuh di Stasiun
Gambir.
"Semuanya pakai biaya sendiri, karena panggilan hati seperti aksi 212, kami dapat informasi kegiatan ini dari undangan yang ada di media sosial," tambah dia. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved