Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PERAWATAN Waduk Pluit baru dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan cara melakukan pendalaman waduk di utara Jakarta tersebut.
Salah satu warga Waduk Pluit, Gasmono, 57, mengatakan perawatan terhadap waduk Pluit sebelumnya tidak pernah dilakukan. Buktinya terlihat dari banyaknya tumbuhan eceng gondok yang terus menjamur dipermukaan waduk.
Dalam pantauan, permukaan waduk pluit terlihat berwarna hijau dan cokelat karena banyaknya tumbuhan eceng gondok yang segar menjamur dan yang mati berwarna cokelat. Apabila dilihat dari kejauhan, tumbuhan eceng gondok yang mati terlihat seperti tumpukan sampah.
"Kalo sekarang ya saya lihat ini baru saja dikerjakan dengan cara dikeruk dasar tanah dari waduk," kata Gasmono di pinggir waduk pluit, Jakarta Utara, Senin (24/6).
Menurut Gasmono, waduk pluit ini akan dilakukan pendalaman dengan dikeruk oleh beberapa eskavator. Sebanyak 12 eskavator sudah terlihat sejak pagi melakukan pengerukan lumpur waduk pluit.
"Kalo sebelumnya hanya 5 eskavator hanya untuk pengerukan tumbuhan eceng gondok yang tumbuh di tengah waduk, tapi udah bertambah banyak," ujar Gasmono.
Baca juga: Pendangkalan Waduk Pluit Diklaim Proses Perawatan
Ia menilai pengerukan yang dilakukan ini baru dikerjakan beberapa hari ke belakang. Selain itu, ia mengeluhkan petugas baru membersihkan waduk setelah banyaknya tumbuhan eceng gondok yang mati sehingga merusak pemandangan waduk.
"Ketika era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) setiap hari kerja ngeruk eceng gondok. Itu eskavator baru sekarang-sekarang kerjanya," jelas Gasmono.
Di sekeliling waduk pluit pun tercium aroma tidak sedap. Kondisi tersebut diduga berasal dari urukan lumpur.
"Kalo kondisi bau ini karena mungkin sedang dikeruk sehingga lumpur pada naik, hawanya keluar dan aromanya terbawa angin," imbuhnya.
Ia juga menilai Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan belum melakukan hal yang berpengaruh besar bagi waduk pluit dan kehidupan di sekitar.
"Sementara, waktu kepemimpinan BTP sebelumnya, waduk Pluit berantakan dan dilakukan perapihan dengan cara diberikan pembatas beton," tuturnya.
"Kalo menurut saya gubernur sekarang belum maksimal mengelola waduk pluit. Belum ada perkembangan apa-apa," sambungnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh warga waduk pluit lainnya, Sainuddin, 63, yang sudah puluhan tahun menetap di sekitar waduk pluit. Ia menyampaikan waduk terurus di kepemimpinan Anies namun baru kali ini dikeruk. Perawatan di akhir itu juga disayangkan Sainuddin.
"Sebetulnya, pengerukan dilakukan setelah tanaman eceng banyak yang mati, tidak sebelum-sebelumnya," ungkapnya.
Tidak menutup harapan warga kawasan waduk pluit pun berharap gubernur DKI dapat mewujudkan harapan agar waduk pluit kembali bersih.
"Harapan ke depannya mudah-mudahan bersih lagi seperti beberapa tahun lalu," pungkasnya.(OL-5)
Dia mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, karena hal itu bisa mengganggu aliran pompa air.
Rumah Belajar Yayasan Cerdas Insani Waduk Pluit telah berdiri sejak 2022.
Penyelenggaraan aksi bersih bersama ini merupakan bagian dari rangkaian World Cleanup Day (WCUD) yang diperingati setiap bulan September.
PENGAWAS UPK Badan Air Kecamatan Penjaringan, Rabiulla, mengatakan, sekitar 2.600 meter kubik tanaman air eceng gondok dibersihkan dari Waduk Pluit. Angka tersebut dihitung
KOMISI D DPRD DKI Jakarta melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara hari ini.
Ketua RW 16 Santoso Halim diberhentikan melalui Keputusan Lurah Kelurahan Pluit Nomor: 090 Tahun 2022 tertanggal 14 Desember 2022
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved