Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Loket Tiket Ditambah, Antrean MRT Berkurang

MI
05/4/2019 10:25
Loket Tiket Ditambah, Antrean MRT Berkurang
Calon penumpang antre di loket Mrt(MI/ BARY FATHAHILAH)

Sudah empat hari, Wiwit, 26, menggunakan moda raya terpadu (MRT) Ratangga untuk berangkat dan pulang kerja. Pada hari keempat, kemarin, ia mengakui kondisinya lebih baik jika dibandingkan dengan hari sebelumnya. "Ada gerai pembelian kartu uang elektronik yang dibuka bank. Antrean pembelian di loket jadi berkurang karena ada bank yang membuka layanan," tuturnya, di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia, saat hendak pulang kerja, kemarin sore.

Di stasiun itu, untuk pembelian kartu single trip, PT MRT Jakarta sudah menyediakan empat loket. Jumlah itu ditambah tiga gerai yang dilayani bank penyedia kartu.

Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin mengakui antrean panjang yang terjadi pada Stasiun Bundaran Hotel Indonesia dan Stasiun Lebak Bulus sudah berkurang. Pun pada jam sibuk, antrean di loket tiket tidak mengular.

"Di Stasiun Bundaran HI dan Lebak Bulus ada tiga dan empat gerai penjualan tiket yang dikelola bank. Di stasiun lain, ada dua gerai baru yang mereka buka," tambahnya.

Antrean pada pintu pembayaran otomatis pun berkurang jauh dari hari sebelumnya. Kebanyakan penumpang sudah terbiasa dengan sistem tap in dan tap out yang diberlakukan di MRT. "Kami juga sudah melakukan perbaikan sistem," lanjut Kamaludin.

Pada hari ketiga, akibat banyak warga belum mengerti sistem tap in dan tap out ini, membuat mesin tiket di pintu gerbang mengalami gagal sistem. Antrean penumpang pun mengular.

Kamaludin menegaskan penumpang yang sudah tap in di salah satu stasiun wajib melakukan tap out di stasiun tujuan. Untuk kembali ke stasiun semula, mereka harus tap in lagi.

Baca Juga: Antisipasi Banjir di Jatipadang, Pemprov DKI Bangun Sodetan

Untuk mencegah kejadian serupa terulang, PT MRT tengah menyiapkan denda penalti bagi pelanggaran tersebut. "Kesalahan tap in dan tap out banyak terjadi pada hari libur karena banyak warga yang naik ke MRT untuk mencoba," aku Kamaludin.

Soal denda penalti, lanjutnya, PT MRT berencana menerapkan sebesar Rp14 ribu atau senilai tarif terjauh. "Masih kami bahas dengan Pemprov DKI. Semoga Jumat nanti sudah ada keputusan."

Ia menyebutkan nantinya juga ada sanksi bagi penumpang yang melakukan pelanggaran tiket dalam bentuk lain, misalnya, keluar di stasiun yang bukan stasiun tujuan atau saat membeli tiket single trip. Tiket jenis ini hanya berlaku satu kali perjalanan dan hanya bisa di tap out pada stasiun tujuan. Selain membayar seharga jarak yang ditempuh, penumpang juga membayar deposit kartu Rp15 ribu, dan bisa diambil kembali di stasiun tujuan

Jika melanggar dan turun di stasiun lain, Kamaludin memastikan nilai pengembalian tiket sebesar Rp15 ribu pun tidak bisa ditarik lagi. "Untuk menghindari pelanggaran, penumpang bisa membeli kartu uang elektronik yang diterbitkan bank atau kartu multitrip yang akan diterbitkan MRT," tandas Kamaluddin. (Put/*/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya