DIREKTUR Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan, pihaknya akan memberlakukan gerbong khusus perempuan hanya di waktu-waktu tertentu. Pasalnya, kebijakan itu diterapkan setelah dilakukan survei beberapa waktu lalu.
"Kita lakukan survei, dan dari survei itu 42% mengatakan tidak setuju gerbong wanita 58% setuju," kata pria yang akrab disapa Willy, di kantor MRT Jakarta, Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Selasa (12/3).
Dia menambahkan, merujuk dengan peraturan yang diterapkan beberapa negara, seperti Tokyo, penerapan gerbong khusus perempuan hanya diberlakukan pada jam sibuk.
"Jam sibuk jumlah penumpang sangat banyak, jadi kita didedikasikan gerbong perempuan pada jam sibuk," sebutnya.
Baca juga: 4 Sesi Waktu Uji Coba Publik MRT Jakarta
Willy menjelaskan, fasilitas untuk penumpang disabilitas juga disediakan di dalam stasiun dan di luar stasiun, di antaranya ruangan khusus difabel dan kursi roda.
"Stasiun juga ada, anda lihat stasiun sebelum masuk stasiun anda lihat teks title untuk penyandang disabilitas ada, akses kursi roda juga ada," pungkas.
Tidak hanya itu, kemewahan toilet umum tak kalah dengan yang ada di hotel-hotel. Toilet khusus bagi penyandang disabilitas juga tersedia. Begitu juga jalur khusus bagi penumpang difabel atau guiding block dari gerbang stasiun menuju pintu kereta MRT sudah terfasilitasi. (OL-3)