Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MEMILIKI anak merupakan impian bagi banyak orang, tetapi setiap individu memiliki rencana dan keinginan yang berbeda-beda. Di zaman modern ini banyak pasangan yang menunda memiliki momongan dengan berbagai alasan, diantaranya adalah ingin memiliki keuangan yang cukup saat mempunyai anak atau ingin lebih fokus terhadap karir.
Banyak faktor yang membuat orang-orang menunda untuk memiliki anak, apa lagi saat ini banyak orang yang menganut paham childfree. Namun bagaimana jika nantinya mereka menginginkan keturunan disaat usia yang sudah lanjut, apakah bisa?
Mari kita kenali teknologi canggih egg dan sperm freezing yang dapat membekukan sel telur dan sperma sehingga bisa digunakan di masa mendatang. Apa itu egg and sperm freezing? Egg freezing dan sperm freezing adalah prosedur pembekuan sel telur dan sperma untuk menjaga kesuburan dan menunda kehamilan.
Baca juga : Berdayakan Nelayan NTT dengan Program Desa Energi Insight
Apa perbedaan dari egg freezing dan sperm freezing?
Prosedur pembekuan sel telur ini dilakukan saat wanita masih berusia muda untuk memperbesar peluang suksesnya kehamilan di masa depan. Dengan teknologi reproduksi berbantu, seperti fertilisasi in vitro (bayi tabung), sel telur yang telah dibekukan bisa digunakan kapan saja.
Proses pembekuan sperma memberikan pasangan suami istri kesempatan untuk menunda kehamilan sesuai keinginan. Sperma yang dibekukan dapat disimpan dan digunakan di waktu mendatang untuk merencanakan keluarga.
Baca juga : Petani Purbalingga Diminta Melek Teknologi Hadapi Perubahan Cuaca
CEO Bocah Indonesia Pandji Sadar menjelaskan bahwa egg dan sperm freezing dapat menjadi solusi yang sangat baik ketika sesorang ingin menunda kehamilan. Dengan metode ini sel telur dan sperma yang di bekukan bisa digunakan kembali di kemudian hari.
“Egg and sperm freezing untuk pasangan pasangan yang lagi long distance marriage, untuk wanita-wantita berkarir yang mau menunda kehamilan apa solusinya untuk mereka? Egg freezing dan sperm freezing yang belum punya pasangan? Very very clear egg freezing dan sperm freezing.” Ujarnya.
Dr. Panji menjelaskan bahwa sangat dianjurkan bagi wanita yang berusia diatas 35 tahun namun belum memiliki keturunan dan ingin berencana memiliki keturunan untuk melakukan egg freezing, karena hormone AMH atau Anti Mullerian Hormon akan menurun.
Baca juga : Petani Diminta Melek Teknologi Hadapi Perubahan Cuaca
Hormon AMH adalah hormone yang mengindikasikan jumalh sel-sel telur yang ada di indung telur sang ibu.
“Dan ada fenomena unik yang terjadi di tubuh perempuan, bahwa diatas umur 35 tahun jumlah dan kualitas sel telur menurun secara drastis dan signifikan.” Jelas Panji.
Selain itu dokter Ferry Darmawan, Sp.OG, MIGS di Bocah Indonesia menerangkan bahwa sprema dan sel telur yang diambil merupakan pilihan terbaik.
Baca juga : Hadirkan Inovasi Teknologi Jadi Komitmen Utama TCL
“Jadi semisal Anda ingin menunda memiliki keturunan nah Anda bisa untuk membekukan sel telur pada usia muda, karena kualitas yang diambil akan sama, misalkan di umur 25 tahun melakukan egg freezing, dan baru akan di pakai 10 tahun kedepan. Kualitas yang dipakai adalah tetap sel telur pada saat usia 25 tahun.” Jelas Ferry.
Sel telur dan sperma yang ingin di bekukan akan di ambil dan di taruh pada tempat seperti sedotan yang akan di simpan di dalam tabung nitrogen cair yang bersuhu -196 derajat Celcius. Dan hal tersebut dapat membuat sel telur dan sperma bisa bertahan hingga puluhan tahun.
Di Indonesia, fasilitas untuk melakukan egg dan sperm freezing masih terbatas. Salah satu tempat yang menyediakan layanan ini adalah Bocah Indonesia, dengan biaya sekitar Rp80-90 juta rupiah untuk prosedur tersebut. Anda tertarik untuk melakukannya? (Z-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved