Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SAAT ini, profesi makeup artist (MUA) semakin berkembang. Kebutuhan kaum perempuan untuk tampil lebih cantik di momen-momen istimewa mendorong permintaan akan jasa MUA alias penata rias. Profesi ini pun semakin dilirik, hingga lahir bibit-bibit MUA baru, termasuk di daerah-daerah, seperti yang terlihat pada gelaran Wonderwear Professional Makeup Challenge (WPMC) 2024.
WPMC 2024 merupakan kompetisi MUA yang diselenggarakan merek kecantikan Ultima II di enam kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Medan, Pekanbaru, Bandung, Surabaya, dan Solo. Yang menarik, peserta yang berpartisipasi tidak hanya berasal dari kota penyelenggara tapi dari berbagai wilayah di sekitarnya, seperti Bekasi, Bogor, Tangerang, Pandeglang, Yogyakarta, dan Malang.
“Kami sangat bersyukur melihat antusiasme para MUA yang berpartisipasi di WPMC tahun ini. Hal ini menunjukkan banyak potensi dari setiap daerah. Kami harap WPMC dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para MUA sebagai peluang emas yang akan membawa mereka untuk memulai perjalanan karier profesional dan bisa memberikan kontribusi di industri kecantikan di Indonesia,” ujar General Manager Sales & Marketing Ultima II, Sully Suharjo, beberapa waktu lalu.
Rangkaian penyelenggaraan WPMC 2024 sudah dimulai sejak Juni lalu. Jakarta dipilih sebagai kota pertama penyelenggaraan, dilanjutkan dengan Medan, Pekanbaru, Bandung, dan Surabaya. Solo akan menjadi kota terakhir. Penyelenggaraannya dijadwalkan pada 26 Agustus-1 September 2024 di Atrium Solo Square.
Baca juga : Cari Bakat Penata Rias, Watsons Gelar Makeup Artist Battle di #BeautyMyWay
Kompetisi ini terdiri dari dua kategori, yaitu Traditional Bridal dan Commercial Look. Sebelum kompetisi dimulai, para peserta dibekali dengan arahan MUA profesional mengenai tahapan yang tepat hingga inspirasi look. Kemudian, para peserta diberi waktu 45 menit, mulai dari pembersihan kulit hingga sentuhan akhir untuk menuangkan bakat seni dan kreativitas mereka.
Pada tahap local competition, dewan juri menilai para peserta berdasarkan beberapa poin penilaian, seperti kedisiplinan, detail, kombinasi warna, teknik, kreativitas, dan kesesuaian seluruh tampilan dengan tema kategori. Penilaian juga meliputi kesatuan tampilan fashion-makeup-hairdo serta detail riasan wajah.
“Setiap MUA perlu memiliki kemampuan secara teknik agar bisa terlihat berbeda dari yang lain, namun tetap bisa menyesuaikan dengan tema yang diberikan meskipun dibekali dengan produk yang sama. Para MUA juga harus bisa mengembangkan kreativitasnya melalui pemilihan model, tata rias, hairdo, maupun busana yang sesuai agar hasil akhirnya menggambarkan tema secara keseluruhan sebagai satu kesatuan look. Untuk itu, kedua unsur itu memiliki bobot penilaian yang paling besar,” ujar Excel Devan, MUA Profesional yang juga menjadi juri kompetisi tingkat lokal WPMC 2024 di Bekasi.
Dari kompetisi di enam kota, para juri memilih para pemenang yang berhak melaju ke tahap grand final. Mereka akan bersaing memperebutkan hadiah puluhan juta rupiah, juga keuntungan lain seperti endorsement dan exposure yang dapat menaikkan profil mereka.
“Jujur saya tidak menyangka bisa terpilih sebagai pemenang dan menjadi perwakilan dari Surabaya di grand final nanti karena melihat peserta lain yang tidak kalah hebat dari sisi ide, kreativitas, dan teknik. Terlepas dari itu, saya sangat bersyukur bisa mendapat kesempatan yang luar biasa di WPMC 2024 ini. Saya mendapatkan banyak sekali ilmu dan teknik terbaik dari para profesional serta memperluas jaringan di industri kecantikan. Harapannya, semoga momen ini bisa menjadi batu loncatan saya untuk bisa menekuni karier profesional sebagai MUA,” ujar Devita, Juara 1 Kategori Traditional Bridal dari Surabaya. (B-1)
RAYHAN Abdul Latief mengukir rekor pada ajang Mandiri Ciputra Golfpreneur Junior World Championship 2025. Dia menjadi pegolf junior putra pertama sukses mempertahankan gelar juara
Sebagai wadah bagi atlet-atlet basket muda, kompetisi diikuti oleh 17 klub yang bernaung di bawah Pengkab Perbasi Tangerang.
Ajang ilmiah internasional bergengsi ini menjadi puncak rangkaian WSEEC ke-5 yang mengusung format hybrid untuk menjangkau peserta global secara inklusif.
Kemendikdasmen mengapresiasi AIA Healthiest Schools 2025, kompetisi yang bertujuan untuk mencetak generasi penerus Indonesia yang lebih sehat.
Kompetisi tidak hanya bagi siswa saja, namun juga guru dengan kesadaran bahwa pengembangan potensi guru juga menjadi kunci dalam keberhasilan proses pendidikan.
Satria (Smart AI and Tech Competition for a Rising Indonesia) adalah program kompetisi edukatif yang mendorong pelajar Indonesia untuk mengenal dan mempraktikkan kecakapan digital.
Menurut Erwin, Be On Fest bukan sekadar festival pameran kecantikan dan fesyen biasa, melainkan refleksi dari semangat zaman.
Perawatan menggunakan produk-produk premium asal Jepang yang terbukti kualitasnya, seperti Milbon, Keune Keratin, dan Olaplex.
Penting memilih klinik terpercaya yang tak hanya menawarkan perawatan instan, tetapi juga bersifat personal dan pendekatan medis yang teliti.
INDUSTRI kecantikan dan perawatan kulit di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perawatan kulit.
Menurut riset pasar yang dilakukan Statista pada 2024, Indonesia merupakan salah satu pasar kecantikan terbesar di Asia Tenggara, dengan pertumbuhan industri kosmetik 4,86% CAGR.
Selain body treatment terdapat pula ruang reflexology sekaligus manicure dan pedicure.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved