Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DOKTER spesialis anak dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Attila Dewanti Poerboyo mengungkapkan, penggunaan bedak tabur pada bayi baru lahir dapat berisiko menyebabkan bayi mengalami kesulitan bernapas.
“Penggunaan bedak tabur pada bayi baru lahir sebaiknya dihindari. Penelitian menunjukkan bahwa bedak tabur bisa terhirup dan masuk ke paru-paru bayi. Meskipun mungkin dulu belum ada penelitiannya, kini sudah jelas bahwa bedak tabur tidak boleh digunakan,” ujar Attila dikutip dari Antara, Jumat (19/7).
Attila menjelaskan bahwa bedak tabur berbentuk serbuk halus yang dapat dengan mudah terbang di udara.
Baca juga : Popok yang Tepat Dukung Perkembangan Motorik Bayi
Karena partikel bedak yang sangat kecil sulit terlihat dan mudah tersebar, bedak ini dapat masuk ke saluran pernapasan bayi, terutama saat bayi menangis atau membuka mulut.
“Penggunaan bedak tabur, baik di wajah atau seluruh tubuh bayi, sudah tidak dianjurkan lagi,” tambahnya.
Selain itu, kondisi bayi dapat semakin memburuk jika bayi memiliki riwayat alergi yang diturunkan dari orang tua.
Baca juga : Kenali Selai Kacang Sejak Bayi Mampu Kurangi Risiko Alergi
Attila menjelaskan bahwa bayi yang orang tuanya memiliki riwayat alergi, seperti asma atau alergi debu, memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami alergi.
“Jika kedua orang tua memiliki riwayat alergi, kemungkinan bayi mengalami alergi bisa mencapai 70-80%. Jika hanya salah satu orang tua yang memiliki alergi, risiko bayi mengalami alergi sekitar 50%. Jika tidak ada riwayat alergi pada orang tua, tetapi ada pada kakek atau nenek, bayi tetap berisiko. Hal ini dapat membuat paru-paru bayi lebih sensitif dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan,” jelas Attila.
Attila juga mengingatkan bahwa kulit bayi baru lahir sangat tipis, sekitar lima kali lebih tipis dibandingkan dengan kulit orang dewasa.
Bayi juga sedang dalam proses adaptasi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga produk atau bahan yang digunakan pada kulit bayi harus diperhatikan dengan seksama.
“Pilihlah produk bayi yang telah teruji secara dermatologis dan sesuai untuk bayi baru lahir. Produk tersebut harus khusus untuk bayi baru lahir agar tidak menyebabkan iritasi atau masalah kulit,” tambah Attila yang saat ini berpraktik di Rumah Sakit Brawijaya Antasari Jakarta. (Z-10)
Masalah kulit bayi seperti ruam popok, kemerahan, hingga iritasi, masih menjadi keluhan umum yang sering dihadapi para orangtua.
Jangan panik bila anak anda alami kejang demam. Ini gejala dan penanganannya.
Dokter berhasil mengobati bayi dengan defisiensi CPS1, penyakit genetik langka, menggunakan terapi pengeditan gen.
Bayi yang baru lahir (newborn) membutuhkan waktu tidur yang cukup lama dan terbagi dalam beberapa sesi, karena bayi baru lahir itu memang sebagian besar hidupnya adalah tidur.
Delapan dari 10 ibu mengandalkan rekomendasi dari komunitas parenting sebelum memutuskan pembelian.
Bayi memiliki aroma alami yang sangat menyenangkan, berbeda dengan remaja yang mulai mengalami bau badan akibat perubahan hormon saat memasuki masa pubertas
ALERGI sering kali dianggap flu oleh beberapa orang karena gejalanya yang sangat mirip yaitu bersin-bersin dan hidung tersumbat atau pilek alergi
Dalam beberapa kesempatan terakhir, Jokowi muncul ke publik dengan kondisi wajah yang mengalami bercak merah dan kehitaman akibat alergi kulit, ini daftar alergennya.
Jokowi kembali diperbincangkan, kali ini bukan soal dugaan ijazah palsu, melainkan soal dirinya yang disebut menderita autoimun, tetapi kemudian diklarifikasi sebagai alergi.
Dokter Tifa, yang sebelumnya kerap berkomentar soal dugaan ijazah palsu Jokowi mengomentari kondisi wajah Jokowi yang mirip dengan kondisi autoimun, padahal ternyata alergi.
Bersin-bersin, hidung meler, dan rasa tidak nyaman di hidung sering membuat kita bingung: apakah ini flu atau alergi? Meski gejalanya serupa, penyebab dan cara mengatasinya berbeda
Bersin dan pilek belum tentu flu—bisa jadi Anda mengalami alergi! Ketahui perbedaan gejala, penyebab, dan cara penanganan flu dan alergi agar tidak salah langkah dalam mengobati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved