Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MEMILIKI momongan setelah menikah pastinya menjadi keinginan banyak pasangan suami istri, terutama pasutri muda. Namun sang ibu juga harus bisa mengetahui kemungkinan masalah-masalah yang akan terjadi setelah melahirkan.
Salah satunya adalah masalah ASI. Biasanya ibu yang baru pertama kali melahirkan akan mengalami masalah pada ASI yang sulit untuk keluar dan disusui ke si buah hati.
Namun, masalah-masalah itu juga tentunya bisa diatasi dan dihindari dengan cara yang mudah. Kalian hanya perlu melakukannya konsisten setiap hari.
Baca juga : Ini Manfaat Akupuntur Bagi Ibu Pascamelahirkan
Untuk asupan ASI ini pastinya sang ibu akan memberikan makanan terbaiknya. Karena apa yang dimakan oleh ibu akan dimakan juga oleh buah hati melalui ASI.
Penyebab yang pertama adalah persalinan prematur. Hal tersebut bisa membuat sang ibu menjadi tiba-tiba atau kaget hingga stress.
Akibatnya ASI menjadi tidak keluar dan akan membutuhkan waktu cukup lama bahkan hingga beberapa hari untuk bisa dikeluarkan.
Baca juga : 11 Cara Mengecilkan Perut setelah Melahirkan
Lalu selanjutnya karena persalinan dengan cara caesar. Persalinan cara ini bisa membuat sang ibu stres karena mengalami nyeri dan perasaan tak menentu.
Walaupun sang ibu sudah mengeluarkan kolosum di awal, namun ASI tidak keluar saat akan disusui ke buah hati.
Selanjutnya proses persalinan yang berlangsung lama dan panjang. Penyebab ini bisa membuat sang ibu stres dan kehabisan energi.
Baca juga : Alami Hipertensi, Ibu Hamil di Sumenep Melahirkan di Atas Speed Boat saat Menuju Puskesmas
Sehingga produksi ASI dalam tubuh akan menjadi terhambat dan tidak keluar. Penyebab utamanya adalah sang ibu merasa panik.
Lalu melakukan persalinan pertama kali juga bisa membuat ASI tidak bisa keluar. Banyak ibu yang baru pertama kali melahirkan mengalami hal ini.
Bahkan walaupun keluar tetapi akan membutuhkan waktu yang lama. Namun untuk persalinan kedua dan selanjutnya ASI pada ibu tersebut akan lancar.
Baca juga : Ciri-ciri Kanker Payudara, ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Selanjutnya dikarenakan bayi yang kesulitan untuk menyusu. Walaupun kasus ini jarang terjadi tetapi beberapa faktor juga bisa menyebabkan hal tersebut.
Sulitnya sang bayi untuk menyusu dikarenakan ada masalah pada syaraf hingga bibir sumbing. Namun untuk mengetahui lebih pastinya kalian bisa menanyakan langsung ke dokter yang menangani.
Penyebab yang keenam adalah sang ibu yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Faktor ini sering kali terjadi pada ibu yang baru melahirkan dengan kondisi tersebut.
Sang ibu baiknya lebih sering merangsang produksi ASI agar air susu bisa dengan mudah keluar untuk si buah hati.
Lalu selanjutnya adalah stres atau cemas. Kondisi ibu yang stres setelah melahirkan bisa membuat ASI tidak keluar saat akan disusui ke buah hati.
Banyak faktor stres atau cemas yang terjadi setelah melahirkan. Kalian bisa melakukan aktivitas menyusui di tempat yang nyaman dan rileks.
Selanjutnya adalah faktor kelelahan pada sang ibu. Kelelahan yang terjadi bisa dikarenakan kurang tidur atau terlalu banyak beraktivitas.
Dengan pola hidup tersebut membuat hormon yang bisa memproduksi ASI menjadi terhambat dan tidak keluar. Kalian perlu memperbaiki pola hidup agar si buah hati tetap sehat.
Penyebab yang terakhir adalah pola makan yang sembarangan dan kurang. Bagi ibu menyusui tentunya harus menjaga pola makan sehat dan bergizi setiap harinya.
Tidak untuk sang ibu saja, namun demi kesehatan si buah hati. Pola makan yang baik konsumsi makanan yang mengandung kalori, vitamin, mineral, protein, zat besi hingga cairan.
Dari sembilan penyebab di atas tentunya bisa kalian atasi masalahnya untuk bisa mengeluarkan dan melancarkan ASI bagi si buah hati.
Cara mengatasinya kalian tidak perlu jauh-jauh ke dokter. Caranya bisa kalian lakukan sendiri di rumah secara rutin untuk bisa melancarkan ASI.
Cara yang pertama adalah memijat payudara. Cara memijatnya ini perlu dilakukan satu jalur dan tidak boleh acak. Karena untuk memusatkan aliran ASI yang akan dikeluarkan.
Pijatlah dari arah dada dan maju ke arah puring. Cara ini sudah sering dilakukan dan dipercaya bisa menambah lemak pada ASI.
Selanjutnya adalah dapat dukungan dari orang-orang terdekat, seperti keluarga, suami bahkan sahabat. Dukungan dari mereka ini sangat berpengaruh terhadap ASI yang dikeluarkan.
Karena sang ibu selalu diberi motivasi dan diajak berbicara. Hal tersebut bisa mengurangi pikiran dan meningkatkan perasaan senang sang ibu.
Lalu yang terakhir adalah perasaan yang tenang. Untuk ibu menyusui baiknya memiliki perasaan dan hati tenang setelah melahirkan dan saat bersama si buah hati.
Jika kalian mengalami stress atau banyak pikiran sangat berpengaruh terhadap keluarnya ASI untuk buah hati. Cobalah untuk rileks setelah melahirkan.
Dari cara-cara di atas tentunya bisa kalian lakukan bagi ibu yang baru saja melahirkan. Baiknya kalian konsumsi makanan yang sehat dan jangan banyak pikiran agar ASI bisa keluar dengan lancar. (Z-12)
Caranya kalian bisa minum langsung air kelapa tersebut secara rutin. Bahkan, air kelapa itu juga bisa kalian oleskan ke bagian perut yang memiliki stretch mark.
Dua dari tiga ibu (61%) memiliki kurang dari satu jam sehari untuk kebutuhan dasar mereka.
Menurut penelitian yang dilakukan peneliti University of Cardiff, melahirkan di kolam air tidak meningkatkan risiko komplikasi pada bayi maupun ibunya.
Angka kejadian depresi postpartum adalah 1-2 dari 1.000 kelahiran. Sebanyak 25% pada kelahiran bayi pertama (primipara) dan 20% pada perempuan telah melahirkan lebih dari satu kali.
Caranya tidaklah sulit dan bisa kalian lakukan sendiri di rumah secara rutin setiap hari. Cara alami ini sangat efektif dilakukan oleh ibu setelah melahirkan.
Cara yang pertama, kalian harus menggunakan pakaian yang bersih dan nyaman.
Penyakit Graves dan Struma Basedow merupakan gangguan kelenjar tiroid yang sering kali disamakan. Ini perbedaannya.
Rasa stres dan banyaknya pikiran membuat siklus menstruasi menjadi tidak teratur. Siklus menstruasi kalian bisa saja menjadi lebih cepat atau telat.
Dampaknya, tak hanya terjadi dua kali dalam satu bulan saja, namun siklus menstruasi juga bisa lebih cepat atau lambat datangnya.
Pengobatan dengan cara ini biasa dilakukan untuk penderita kanker. Dengan menjalani keoterapi maka kanker atau benjolan tersebut bisa mengecil.
Cairan tersebut adalah bakteri yang berfungsi sebagai pelumas pada area intim perempuan. Namun, keputihan juga bisa terjadi dengan kondisi normal dan tidak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved