Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SELEBGRAM sekaligus brand ambassador Wardah Ayana Moon bagikan perjuangannya sebagai seorang Muslim hingga sekarang bisa mendirikan Yayasan Ayana di Malaysia.
Dalam gelar wicara ‘Teruskan Langkah Baikmu’ yang diselenggarakan Wardah, pada Sabtu (23/3) di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Ayana menceritakan kesulitan yang dialaminya ketika memutuskan menjadi seorang Muslim.
“Sebelumnya saya bukan orang Muslim, saya masuk Islam ketika masuk SMA,” Ayana berkisah.
Baca juga : Bacaan Dua Kalimat Syahadat dalam Bahasa Arab, Latin, dan Artinya
“Kesulitannya banyak karena itu susah menjadi orang Muslim di Korea Selatan, saya juga ada konflik-konflik dengan keluarga saya,” lanjutnya.
Jalan yang dipilih Ayana tak disukai oleh keluarganya. Pilihan mualaf itu, kata Ayana, membuat orangtuanya tidak mau membantu dari sisi ekonomi.
“Karena sebelumnya orangtua saya enggak senang sama agama saya, jadi orangtua saya tidak mau membantu, sebelumnya saya miskin karena mereka tidak mau membantu,” tuturnya.
Setelah memutuskan mualaf, Ayana kemudian pindah ke Malaysia dan Indonesia untuk menemukan lingkungan yang lebih mendukung pilihannya. Keinginan akan dukungan itu memang terwujud, tetapi kehidupan tetap tidak mudah. Mandiri dalam kehidupan, terutama untuk faktor ekonomi membuatnya lelah.
“Jadi saya pindah ke Malaysia dan ke Indonesia sendiri. Jadi itu memang cape dan stressful and a lot of pressure,” ucap Ayana.
“Alhamdulillah saya punya teman yang baik di Indonesia dan juga di Malaysia. Tapi pasti ada kesulitan karena saya harus bayar semuanya sendiri dan itu memang capek kan,” tambahnya.
Setelah menjalani lika-liku kehidupan, mulai dari ditentang keluarga, hingga kesulitan karena pindah ke negeri orang, Ayana mengaku sekarang sudah memiliki kehidupan yang stabil. Namun dia tak berpikir semua tantangan itu mampu dihadapinya karena kekuatan sendiri.
“Tapi saya tidak berpikir itu karena saya sendiri, itu semuanya dari Allah. Itu rezeki saya karena saya mau memilih journey yang sulit,” jelas Ayana.
Bantuan yang ia dapatkan dari teman-temannya di Malaysia dan Indonesia pun tak dilupakan. Ingatan itu disimpannya untuk membalas kebaikan orang Indonesia dan Malaysia. Untuk mewujudkan balas budi ini, Ayana membangun Ayana Foundation.
“Tapi sekarang Alhamdulillah sudah stable, saya bisa bekerja, saya bisa belajar dengan uang sendiri. Jadi sekarang saya mau membantu teman-teman yang dalam kesulitan melalui Ayana Foundation,” pungkas Ayana.
“Sekarang saya sudah bikin Yayasan Ayana di Malaysia dan Insya Allah nanti mau bikin di Indonesia,” katanya melanjutkan. (Z-10)
Poin yang membuat teknologi smart liposome Wardah berbeda adalah kemampuannya mengantarkan retinal & cysteamine tepat ke lapisan kulit yang membutuhkan.
Wardah Colourverse berlangsung pada 7–16 Februari, yang menghadirkan beberapa sesi gelar wicara serta menghadirkan aktivitas seperti tes warna personal.
Mengenal personal colour, membantu setiap orang untuk lebih berani mengeksplorasi warna yang sesuai dengan warna khas dirinya.
PERSONAL colour merupakan kecocokan warna atau warna khas setiap orang yang bisa diterapkan untuk membuat warna kulit, tekstur, karakter, dan fitur alami seseorang akan lebih menonjol,
Amanda akan memakai warna busana sesuai dengan personal color-nya.
Bibir kering disebabkancuaca ekstrem baik dingin dan panas, paparan sinar matahari, kekurangan vitamin dan juga dehidrasi. Lipstik yang tidak cocok juga mengakibatkan bibir menjadi kering.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved