Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
ISRAEL mengklaim telah menewaskan Abu Obeida, juru bicara sayap militer Hamas, dalam serangan udara di Kota Gaza, Sabtu (31/8). Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memuji operasi gabungan militer (IDF) dan badan intelijen Shin Bet sebagai eksekusi “tanpa cela.”
Hamas belum mengonfirmasi kematian Obeida. Kelompok itu sebelumnya menyebut puluhan warga sipil menjadi korban dalam serangan udara yang menghantam sebuah gedung apartemen di distrik al-Rimal. Jurnalis lokal melaporkan sedikitnya tujuh orang tewas dan 20 lainnya luka-luka, termasuk anak-anak.
Menurut IDF dan Shin Bet, operasi ini didasarkan pada informasi intelijen yang berhasil melacak lokasi persembunyian Obeida. Lima misil menghantam lantai dua dan tiga gedung enam lantai di al-Rimal dari dua arah berbeda. Apartemen yang ditargetkan disebut sebelumnya digunakan sebagai klinik gigi.
Abu Obeida dikenal sebagai wajah publik Hamas. Selama bertahun-tahun ia tampil dengan wajah tertutup syal, menyampaikan propaganda serta ancaman terhadap Israel atas nama Brigade al-Qassam. Dalam pidatonya pada Jumat lalu, ia memperingatkan nasib sandera Israel akan sama dengan pejuang Hamas jika Tel Aviv melanjutkan invasi ke Gaza.
Seorang warga, Mohammed Emad, yang tokonya berjarak 100 meter dari lokasi serangan, menggambarkan ledakan itu sebagai “mengerikan” dan membuatnya tak bisa bergerak selama lebih dari satu jam. “Saya melihat anak-anak terluka dengan wajah berlumuran darah, orang-orang berlari panik seakan dunia telah berakhir,” ujarnya.
Rekaman video yang diverifikasi BBC memperlihatkan warga berlarian ke jalan, korban tergeletak ditutupi kain, dan seorang anak yang terluka digendong keluar dari lokasi.
IDF menyatakan menggunakan senjata presisi serta pengawasan udara untuk meminimalkan korban sipil. Namun klaim tersebut belum dapat diverifikasi secara independen.
Serangan ini terjadi menjelang rencana ofensif besar Israel untuk merebut kendali penuh atas Kota Gaza, menyusul persetujuan kabinet keamanan Israel awal Agustus. PBB memperingatkan langkah tersebut bisa menimbulkan “konsekuensi bencana” bagi warga sipil Palestina dan sandera Israel.
Sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023, ketika serangan Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan 251 lainnya disandera, lebih dari 63.000 warga Palestina telah dilaporkan tewas oleh otoritas kesehatan Gaza yang dikelola Hamas. Kota Gaza sendiri kini hampir hancur total, dengan lebih dari 90% rumah rusak, sistem kesehatan dan sanitasi runtuh, serta kondisi kelaparan yang dikonfirmasi pekan lalu. (BBC/Z-2)
Generasi Z tercatat sebagai satu-satunya kelompok usia yang lebih banyak berpihak pada Hamas.
Hamas membantah klaim Israel bahwa juru bicara saya militer mereka, Abu Obeida, telah tewas dalam serangan di Gaza.
SURVEI baru menemukan bahwa 60% generasi Z di Amerika Serikat (AS) lebih menyukai Hamas daripada Israel dalam perang genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
Hamas tidak memberikan detail kematian Sinwar, tetapi menerbitkan foto-foto dirinya bersama para pemimpin kelompok lainnya, yang menggambarkan mereka sebagai martir.
TUJUH tentara Israel terluka akibat ledakan yang menghantam kendaraan lapis baja di Kota Gaza pada Jumat (29/8) malam.
Hamas membantah klaim Israel bahwa juru bicara saya militer mereka, Abu Obeida, telah tewas dalam serangan di Gaza.
Hamas tidak memberikan detail kematian Sinwar, tetapi menerbitkan foto-foto dirinya bersama para pemimpin kelompok lainnya, yang menggambarkan mereka sebagai martir.
JURU bicara Brigade Al-Qassam Abu Obeida mengatakan bahwa ia tidak dapat mengesampingkan kemungkinan lebih banyak kematian di antara tawanan Israel yang tersisa karena bahaya baku tembak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved