Headline

BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia

Juru Bicara Sayap Bersenjata Hamas, Abu Obeida, Dilaporkan Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

Thalatie K Yani
01/9/2025 05:48
Juru Bicara Sayap Bersenjata Hamas, Abu Obeida, Dilaporkan Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza
Israel mengklaim juru bicara sayap militer Hamas Abu Obeida tewas dalam serangan udara di Kota Gaza.(Media Sosial X)

ISRAEL mengklaim telah menewaskan Abu Obeida, juru bicara sayap militer Hamas, dalam serangan udara di Kota Gaza, Sabtu (31/8). Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memuji operasi gabungan militer (IDF) dan badan intelijen Shin Bet sebagai eksekusi “tanpa cela.”

Hamas belum mengonfirmasi kematian Obeida. Kelompok itu sebelumnya menyebut puluhan warga sipil menjadi korban dalam serangan udara yang menghantam sebuah gedung apartemen di distrik al-Rimal. Jurnalis lokal melaporkan sedikitnya tujuh orang tewas dan 20 lainnya luka-luka, termasuk anak-anak.

Menurut IDF dan Shin Bet, operasi ini didasarkan pada informasi intelijen yang berhasil melacak lokasi persembunyian Obeida. Lima misil menghantam lantai dua dan tiga gedung enam lantai di al-Rimal dari dua arah berbeda. Apartemen yang ditargetkan disebut sebelumnya digunakan sebagai klinik gigi.

Abu Obeida dikenal sebagai wajah publik Hamas. Selama bertahun-tahun ia tampil dengan wajah tertutup syal, menyampaikan propaganda serta ancaman terhadap Israel atas nama Brigade al-Qassam. Dalam pidatonya pada Jumat lalu, ia memperingatkan nasib sandera Israel akan sama dengan pejuang Hamas jika Tel Aviv melanjutkan invasi ke Gaza.

Seorang warga, Mohammed Emad, yang tokonya berjarak 100 meter dari lokasi serangan, menggambarkan ledakan itu sebagai “mengerikan” dan membuatnya tak bisa bergerak selama lebih dari satu jam. “Saya melihat anak-anak terluka dengan wajah berlumuran darah, orang-orang berlari panik seakan dunia telah berakhir,” ujarnya.

Rekaman video yang diverifikasi BBC memperlihatkan warga berlarian ke jalan, korban tergeletak ditutupi kain, dan seorang anak yang terluka digendong keluar dari lokasi.

IDF menyatakan menggunakan senjata presisi serta pengawasan udara untuk meminimalkan korban sipil. Namun klaim tersebut belum dapat diverifikasi secara independen.

Serangan ini terjadi menjelang rencana ofensif besar Israel untuk merebut kendali penuh atas Kota Gaza, menyusul persetujuan kabinet keamanan Israel awal Agustus. PBB memperingatkan langkah tersebut bisa menimbulkan “konsekuensi bencana” bagi warga sipil Palestina dan sandera Israel.

Sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023, ketika serangan Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan 251 lainnya disandera, lebih dari 63.000 warga Palestina telah dilaporkan tewas oleh otoritas kesehatan Gaza yang dikelola Hamas. Kota Gaza sendiri kini hampir hancur total, dengan lebih dari 90% rumah rusak, sistem kesehatan dan sanitasi runtuh, serta kondisi kelaparan yang dikonfirmasi pekan lalu. (BBC/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya