Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

Israel Lancarkan Serangan Udara dan Operasi Pendaratan di Dekat Damaskus

Ferdian Ananda Majni
28/8/2025 11:01
Israel Lancarkan Serangan Udara dan Operasi Pendaratan di Dekat Damaskus
Ilutrasi.(AFP/MENAHEM KAHANA)

PASUKAN Israel kembali melancarkan serangan militer di Suriah dengan menyasar bekas barak tentara di Kiswa, wilayah barat daya ibu kota Damaskus, pada Rabu (27/8). Televisi pemerintah Suriah, al-Ekhbariya melaporkan serangan itu dilakukan melalui udara.

Rekaman video yang diverifikasi lembaga pemeriksa fakta Sanad milik Al Jazeera memperlihatkan pesawat tempur Israel menggempur sejumlah lokasi di desa tersebut.

Seorang sumber militer Suriah mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Israel tidak hanya melancarkan serangan udara, tetapi juga menggelar operasi pendaratan dengan empat helikopter di area barak. 

Menurut sumber itu, puluhan tentara Israel dan sejumlah peralatan khusus dikerahkan selama lebih dari dua jam. Meski demikian, tidak ada kontak senjata antara pasukan Israel dan tentara Suriah.

Serangan terbaru ini terjadi hanya sehari setelah serangan drone Israel di dekat Kiswa menewaskan enam tentara Suriah. 

Situasi tersebut memperburuk ketegangan, di tengah tuduhan pejabat pemerintahan sementara Presiden Ahmed al-Sharaa bahwa Israel berupaya memperluas kendalinya di wilayah tersebut.

Kementerian Luar Negeri Suriah dalam pernyataannya menyebut serangan Israel sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. 

Pernyataan itu juga menegaskan bahwa tindakan Israel merupakan pelanggaran nyata terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Republik Arab Suriah.

Sejak jatuhnya mantan presiden Bashar al-Assad pada Desember lalu, Israel telah melancarkan ratusan serangan terhadap target-target militer Suriah. 

Israel juga memperluas pendudukannya di Dataran Tinggi Golan dengan merebut zona penyangga demiliterisasi, langkah yang disebut melanggar perjanjian penarikan pasukan 1974.

Pekan ini, Kementerian Luar Negeri Suriah menuding Israel telah mengirim 60 tentara untuk menguasai wilayah di sekitar Gunung Hermon, kawasan strategis dekat perbatasan Libanon.

Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shaibani mengecam aksi militer itu, menilainya sebagai bagian dari upaya Israel untuk memajukan rencana ekspansionis dan pemisahannya.

Operasi terbaru ini berlangsung setelah kekerasan sektarian mematikan di provinsi Suwayda, yang mayoritas penduduknya berasal dari komunitas Druze. 

Bentrokan pada Juli lalu menewaskan lebih dari 1.400 orang dalam waktu sepekan. Israel sejak itu meningkatkan serangan terhadap pasukan Suriah dan bahkan menggempur wilayah jantung Damaskus dengan alasan melindungi warga Druze. (I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya