Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Skandal Seks dan Pemerasan Guncang Thailand, Sembilan Kepala Vihara Dipecat

Khoerun Nadif Rahmat
20/7/2025 12:02
Skandal Seks dan Pemerasan Guncang Thailand, Sembilan Kepala Vihara Dipecat
Wilawan Emsawat.(Dokpri)

DARI isu yang beredar di balik tembok vihara hingga menjadi skandal nasional, kasus seks dan pemerasan yang melibatkan biksu-biksu senior di Thailand kini menjadi krisis yang mengguncang institusi keagamaan di negara itu. 

Menurut laporan The Indian Express, sedikitnya sembilan kepala vihara dilaporkan dicopot dari status kebiksuannya, sementara sebagian lain memilih bersembunyi. Di pusat pusaran skandal itu, muncul nama Wilawan Emsawat, yang lebih dikenal dengan sebutan Ms Golf.

Wilawan, perempuan berusia pertengahan 30-an, ditangkap di kediamannya di kawasan elite Nonthaburi, dekat Bangkok, pekan lalu. Menurut Kepolisian Kerajaan Thailand, ia diduga menjadi otak dari jaringan pemerasan terhadap para biksu Budha di seluruh negeri. 

Polisi menyatakan, Wilawan menjalin hubungan dekat dengan para biksu, merekam momen intim mereka, lalu menggunakan rekaman itu untuk menuntut uang.

Wilawan kini menghadapi dakwaan atas pemerasan, pencucian uang, serta kepemilikan barang hasil kejahatan. Penyidikan polisi menemukan ribuan foto dan video eksplisit yang diduga dijadikan alat pemerasan selama tiga tahun terakhir.

Dalam wawancara dengan media Thailand yang dikutip The Guardian pada Rabu (16/7), Wilawan mengakui pernah menjalin hubungan asmara dengan dua biksu dan seorang cendekiawan agama. 

Ia mengeklaim telah menerima beragam hadiah mewah, termasuk sebuah Mercedes-Benz SLK200, transfer dana dalam jumlah besar, bahkan kartu debit. Meski begitu, ia mengaku menyesal dan mengaku sempat benar-benar jatuh cinta.

Menurut keterangan resmi Kepolisian Thailand, total uang yang diduga dikantongi Wilawan dari pemerasan ini mencapai 385 juta baht atau sekitar Rp102 miliar.

Modusnya disebut berulang, membangun relasi, merekam hubungan intim, lalu mulai menuntut uang. Beberapa biksu bahkan mengakui jatuh hati kepadanya, salah satunya sampai menghadiahkan mobil.

"Dari pelacakan transaksi keuangannya, kami menemukan keterlibatan banyak vihara," ujar seorang pejabat Biro Investigasi Pusat Kepolisian Thailand dalam konferensi pers, sebagaimana dikutip The Guardian. 

Dalam penggerebekan, polisi juga menyita ponsel Wilawan yang berisi ribuan foto, video, dan rekaman percakapan via Line yang memperlihatkan keterlibatan sejumlah biksu.

Menurut laporan BBC, lebih dari 80.000 foto dan video eksplisit ditemukan, sebagian direkam di rumah Wilawan. Pihak kepolisian menyatakan sebagian hasil pemerasan itu digunakan untuk perjudian daring ilegal.

Skandal itu mulai mencuat ke publik pertengahan Juni, setelah kepala Vihara Wat Tri Thotsathep, salah satu vihara ternama di Bangkok, tiba-tiba meninggalkan kehidupan kebiksuan. 

Polisi kemudian mengungkap bahwa abbot tersebut merupakan salah satu korban Wilawan yang dituntut membayar 7 juta baht atau sekitar Rp3,14 miliar sebagai uang tunjangan anak. Wilawan bahkan mengeklaim biksu itu sebagai ayah dari anaknya.

Hingga kini, sembilan biksu, termasuk beberapa kepala vihara, telah dicopot, dan sedikitnya dua orang dikabarkan bersembunyi. Skandal ini juga memicu kontroversi di parlemen. 

Senat Thailand tengah membahas usulan undang-undang yang akan mengkriminalisasi perempuan yang berhubungan intim dengan biksu. Gagasan ini langsung ditentang para pegiat hak perempuan. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya