Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Trump Umumkan Kesepakatan Dagang dengan Vietnam, Tapi Tarif Impor AS Naik Dua Kali Lipat

Thalatie K Yani
03/7/2025 07:13
Trump Umumkan Kesepakatan Dagang dengan Vietnam, Tapi Tarif Impor AS Naik Dua Kali Lipat
Presiden AS Donald Trump umumkan kesepakatan dagang dengan Vietnam.(Media Sosial X)

PRESIDEN AS Donald Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan dagang baru dengan Vietnam, hanya beberapa hari sebelum tenggat waktu 9 Juli yang ditetapkannya sendiri untuk menerapkan tarif tinggi secara luas.

“Saya baru saja membuat kesepakatan dagang dengan Vietnam,” tulis Trump di platform Truth Social, Rabu (2/7).

Dalam unggahan berikutnya, ia menyatakan AS akan memberlakukan tarif impor sebesar 20% untuk produk Vietnam dan tarif 40% untuk ‘transshipping’, yakni produk dari negara lain yang diekspor melalui Vietnam ke AS.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menjelaskan tarif 40% akan dikenakan pada barang-barang yang menggunakan Vietnam hanya sebagai jalur pengiriman, namun berasal dari negara ketiga.

Tarif 20% ini dua kali lipat dari tarif dasar, yang selama ini dikenakan pada barang-barang dari Vietnam dan sebagian besar negara lain.

Sebagai imbal balik, kata Trump, Vietnam bersedia memberikan akses pasar penuh bagi produk AS, artinya barang-barang dari Amerika dapat masuk ke pasar Vietnam tanpa tarif alias tarif nol persen. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah Vietnam terkait isi kesepakatan tersebut.

Media pemerintah Vietnam, Vietnam News, melaporkan bahwa Sekretaris Jenderal Tô Lâm berbicara langsung dengan Trump via telepon untuk membahas kerangka kerja kesepakatan. Dalam perbincangan itu, Lâm meminta AS mengakui Vietnam sebagai ekonomi pasar dan mencabut pembatasan ekspor atas produk-produk teknologi tinggi.

Tarif Tinggi dan Ketidakpastian Pasar Global

Pengumuman ini menjadi yang ketiga dari serangkaian kesepakatan dagang besar yang dikejar Trump sebelum kebijakan tarif “resiprokal” diberlakukan kembali setelah jeda 90 hari. Jika kesepakatan tak tercapai hingga 9 Juli, AS dapat mulai menerapkan tarif baru hingga 50%, yang dikhawatirkan dapat mengguncang pasar finansial dan mengganggu rantai pasok global.

Tarif atas produk Vietnam sebelumnya diperkirakan melonjak hingga 46% jika mengikuti kebijakan tarif yang diumumkan Trump pada April lalu—menjadikannya salah satu yang tertinggi dari seluruh negara mitra dagang AS.

Namun hingga Rabu sore, Gedung Putih belum merilis dokumen resmi mengenai rincian kesepakatan ini. Wakil Menteri Keuangan AS Michael Faulkender menyebut bahwa siaran pers “masih dalam proses” dan kemungkinan dirilis sebelum penutupan pasar hari itu.

Vietnam Diuntungkan dari Tarif Tinggi Tiongkok

Lonjakan impor dari Vietnam terjadi sejak Trump memberlakukan tarif tinggi terhadap produk asal Tiongkok pada masa jabatan pertamanya, kebijakan yang sebagian besar masih dipertahankan Presiden Joe Biden. Banyak perusahaan multinasional memindahkan produksi ke Vietnam demi menghindari beban tarif dari Tiongkok.

Menurut data Departemen Perdagangan AS, pada 2023 Vietnam menjadi sumber barang impor terbesar keenam ke AS, dengan nilai mencapai US$137 miliar—lebih dari dua kali lipat dibandingkan lima tahun sebelumnya. Namun ini juga membuat defisit perdagangan AS dengan Vietnam melonjak menjadi US$123 miliar, ketiga terbesar setelah Tiongkok dan Meksiko.

Trump selama ini menyoroti negara-negara dengan defisit perdagangan besar terhadap AS, menganggap hal itu sebagai bukti praktik dagang yang tidak adil.

Pasar Menyambut Positif, Saham Perusahaan Global Naik

Pengumuman Trump segera berdampak pada pasar saham. Saham perusahaan yang memiliki ketergantungan besar terhadap rantai pasok Vietnam seperti Nike, Lululemon, dan Columbia Sportswear langsung melonjak.

  • Nike naik 4,2%
  • Columbia Sportswear naik 1,3%
  • Lululemon sempat fluktuatif, tapi naik 0,7%
  • VF Corporation (pemilik The North Face dan Vans) naik 1,5%

Indeks S&P 500 juga naik 0,38% dan mencatat rekor tertinggi baru, sementara Nasdaq menguat 0,82%. Dow Jones masih melemah tipis 0,1% namun mengurangi penurunan usai pengumuman Trump. (CNN/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik