Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
WARGA Korea Selatan memberikan suara dalam pemilihan presiden yang digelar tepat enam bulan setelah mantan Presiden Yoon Suk Yeol menimbulkan kekacauan politik akibat deklarasi darurat militer yang kontroversial. Pemungutan suara dilakukan pada Selasa (3/6)
Setelah berbulan-bulan mengalami instabilitas politik dan kepemimpinan interim yang silih berganti, masyarakat Korsel berharap pemilu akan menjadi titik balik menuju stabilitas nasional.
Menurut survei Gallup, kandidat dari kubu liberal Lee Jae-myung unggul dengan dukungan 49% responden. Sementara itu, Kim Moon-soo dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang konservatif tertinggal dengan 35% suara.
Presiden terpilih akan segera dilantik tanpa masa transisi yang panjang. Ia akan langsung menghadapi berbagai tantangan besar, mulai dari fluktuasi perdagangan global yang memengaruhi ekonomi berbasis ekspor, tingkat kelahiran yang sangat rendah, hingga ancaman dari Korea Utara yang terus memperkuat kekuatan militernya.
Namun, dampak dari keputusan Yoon untuk memberlakukan darurat militer—yang menyebabkan Korsel tidak memiliki pemimpin efektif tetap menjadi isu utama di benak para pemilih. Ada anggapan kuat di kalangan pemilih terkqit langkah Yoon ketika mengeluarkan dekrit darutat sebagai tindakan yang mirip masa kediktatoran dulu.
“Saya memilih hari ini untuk membangun negara yang baru,” ujar Park Dong-shin (79) kepada AFP.
Salah satu pemilih, Choi Sung-wook (68), mengatakan ia memilih Lee karena latar belakang masa kecilnya yang penuh kesulitan.
“Itu akan memengaruhi cara dia melayani rakyat. Saya dulu berharap banyak pada Yoon, tapi dia mengecewakan. Saya harap presiden berikutnya menciptakan suasana damai, bukan perang ideologi," ujarnya.
Sejumlah pemilih lanjut usia juga sudah mengantre sejak pukul 06.00 pagi di TPS kawasan Munrae-dong, Seoul. Komisi Pemilihan Nasional Korea Selatan melaporkan tingkat partisipasi mencapai 62,1% pada tengah hari, termasuk pemilih awal dan pemilih luar negeri. Jumlah itu sedikit naik dari 61,3% pada pemilu sebelumnya.
Meskipun kampanye dilarang pada hari pemungutan suara, Lee Jae-myung sempat menulis di Facebook bahwa pemilu kali ini akan menunjukkan kekuatan rakyat Korea setelah masa krisis.
“Bagi banyak pemilih, pemilu kali ini menjadi semacam referendum terhadap pemerintahan sebelumnya,” jelas Kang Joo-hyun, dosen ilmu politik di Universitas Sookmyung.
Menurutnya, krisis darurat militer dan pemakzulan telah mengguncang pemilih moderat dan memecah basis konservatif.
Yoon menjadi presiden konservatif kedua berturut-turut yang dimakzulkan setelah Park Geun-hye pada 2017. Keputusannya mengerahkan tentara ke parlemen dalam deklarasi darurat militer menjadi pemicu utama pemakzulannya.
Sementara itu, upaya Kim Moon-soo untuk menyatukan suara konservatif dengan menarik kandidat pihak ketiga, Lee Jun-seok dari Partai Reformasi, tidak berhasil.
Hasil exit poll dari stasiun televisi di Korea diperkirakan akan diumumkan sekitar pukul 20.00 waktu setempat.
Meski kondisi di jalan-jalan Seoul relatif tenang dan masyarakat menikmati hari libur nasional dengan cuaca cerah, aparat kepolisian tetap disiagakan penuh untuk menjaga kelancaran jalannya pemilu.
Lee, kandidat liberal yang pernah menjadi korban percobaan pembunuhan tahun lalu, ketima masa kampanye kerap mengenakan rompi antipeluru dan berbicara di balik pelindung kaca.
Sementara itu, mantan Presiden Yoon dan istrinya, Kim Keon Hee, turut mencoblos di TPS dekat kediaman mereka, namun menolak menjawab pertanyaan media.
Dalam pemilu reguler, presiden baru biasanya menunggu masa transisi sebelum resmi menjabat. Namun, karena pemilu kali ini merupakan pemilu kilat, pemenang akan langsung dilantik setelah hasil resmi disahkan oleh komisi pemilihan nasional. (AFP/I-1)
Investigasi akan mencakup beberapa tuduhan penting, termasuk rencana darurat militer yang gagal dilaksanakan oleh Yoon.
Lee Jae-myung resmi menjabat presiden Korea Selatan pada pukul 6.21 pagi, setelah NEC menyetujui kemenangannya dalam sesi pleno. Ia langsung menjabat tanpa masa transisi.
MANTAN Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol akan menghadapi persidangan pidana pertamanya, Senin (14/4/2025), atas tuduhan memimpin pemberontakan.
Mantan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol akan menjalani sidang pidana pertamanya pada Senin (14/4), menghadapi tuduhan memimpin upaya pemberontakan.
Mantan Presiden Yoon Suk Yeol mengucapkan selamat tinggal pada kediaman resmi setelah pencopotan jabatannya terkait deklarasi darurat militer pada Desember lalu.
Begitu kata-kata ‘vonis pemakzulan’ muncul di layar elektronik raksasa, mereka yang duduk di aspal langsung berdiri, berpelukan, dan menangis.
Mahkamah Konstitusi menguatkan pemakzulan Presiden Yoon, mencopotnya dari jabatannya karena penerapan darurat militer yang tidak berlangsung lama pada Desember lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved