Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
GYEONGJU, di Korea Selatan bersiap untuk menjadi tuan rumah agenda Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Summit 2025. Korea Selatan untuk kedua kalinya menjadi tuan rumah setelah APEC 2005 yang telah dihelat di Busan.
Sebanyak 21 negara anggota APEC akan berkumpul di Provinsi Gyeongsangbuk pada October 31 – November 1, 2025. Adapun anggaran yang disiapkan untuk penyelenggaraan APEC kali ini sebesar Rp300 miliar won atau US$219 juta.
Director for APEC Preparation of Support Office Jang Ho Park mengatakan akomodasi untuk menyambut pimpinan negara anggota APEC tengah disiapkan. Gyeongju Hwabaek Convention Center atau lebih dikenal dengan HICO, akan menjadi lokasi dan venue utama. HICO merupakan sebuah convention center yang berlokasi di Bomun Tourist Complex di Gyeongju, Korea Selatan. Revonasi untuk persiapan APEC 2025 diperkirakan akan selesai pada September 2025.
"Akan ada sekitar 20.000 peserta yang hadir terdiri atas pimpinan negara anggota APEC, delegasi, dan jurnalis,"ujarnya saat The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea berkunjung ke Gyeongju, Kamis (23/5).
Ada tiga agenda utama yang akan dibahas dalam APEC 2025 Korea, yakni connect (keterhubungan), innovate (inovasi), dan prosper (kesejahteraan).
"Kami ingin mempromosikan dan mencapai kesejahteraan khususnya kawasan Asia Pasific. Mengenai inovasi, Korea merupakan negara yang telah memanfaatkan teknologi dalam banyak hal. Kami ingin menggunakan sumber daya yang ada untuk memperkecil gap disparitas digital, termasuk (kami) berdiskusi soal Artificial Intelligence (AI)," papar dia.
Selain itu, kesejahteraan (prosperity) turut menjadi topik yang dibahas. Negara-negara anggota akan berdiskusi untuk merespons situasi global terkini untuk mencapai solusi yang mengarah pada perkembangan berkelanjutan.
Budaya dan Sejarah jadi Magnet
Aspek budaya dan sejarah di Gyeongju, menjadi salah satu yang ditonjolkan oleh pemerintah setempat. Gyeongju merupakan kota kuno dengan sejarah panjang yang diharapkan bisa menjadi destinasi pariwisata global. Pada masa lalu, Gyeongju menjadi ibukota dari Kerajaan Silla, salah satu kerajaan penting dalam sejarah Korea karena pertama kali menyatukan Semenanjung Korea pada tahun 1500-an.
Tidak jauh dari venue utama, terang dia, ada Banquet Hall yang menampilkan mahkota emas yang merupakan koleksi berharga bagi masyarakat Korea Selatan. Mahkota tersebut merupakan peninggalan Dinasti Silla.
"Keenam mahkota emas ini akan ditampilkan dalam satu lokasi. Ini pertama kalinya mahkota tersebut ditampilkan bersamaan," ucapnya.
Libatkan Masyarakat Lokal
Masyarakat, ujarnya, turut terlibat dalam event ini. Sebanyak 800 sukarelawan atau volunteers turut memeriahkan APEC 2025 Korea. Penyelenggara juga menyediakan night tour bagi para delegasi untuk menikmati keindahan kota dan melakukan napak tilas sejarah di Kota Gyeongju.
Ada pula rangkaian pertunjukan yang ditampilkan, tidak terkecuali konser musik. Sebab, K-pop telah mendunia. Sederet bintang K-pop akan tampil diantaranya Hwasa dan Psy.
"Kami ingin menjadikan volunteer menjadi bagian dari acara ini dengan kehadiran para pemimpin global," ucapnya.
Belajar dari pengalaman menjadi tuan rumah APEC 2005 di Busan, Korea Selatan saat itu mendapat survei kepuasaan 98%. Meskipun diakuinya ada catatan yakni mengenai makanan halal / halal food. Pada penyelenggaraan kali ini, pemerintah setempat dan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan/ Ministry of Foreign Affair (MOFA) memastikan lebih siap.
"Untuk event kali ini kami akan mempersiapkan proper halal food," tuturnya.
Pihak penyelenggara juga telah memastikan ada cukup kamar tersedia untuk para delegasi dan peserta. Sebanyak 12.812 kamar dan 4.463 yang bisa digunakan. Akses akomodasi dipastikan tidak jauh dari HICO, lokasi utama diselenggarakannya APEC 2025.
"Semoga APEC 2025 bisa sukses dan meninggalkan kesan bermakna bagi para delegasi,"imbuh dia.
Bagi para jurnalis, saat ini penyelenggara telah membangun Media Center yang berlokasi di luar exhibition hall of the Bomun Tourist Complex in Gyeongju. Pemerintah setempat mengantisipasi ada sekitar 4.000 jurnalis yang akan hadir meliput event tersebut.
"Kami sediakan K-food, media center yang high tech, K-medicine dan lain-lain," tutupnya. (H-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved