Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

14 Negara Gali Solusi Pekerjaan Sosial untuk Capai Target SDGs

Haufan Hasyim Salengke
18/5/2025 09:22
14 Negara Gali Solusi Pekerjaan Sosial untuk Capai Target SDGs
Perwakilan APISWEA, Peter Szto, menekankan kerja sama pekerjaan sosial lintas negara sangat penting untuk mencapai target tujuan pembangunan berkelanjutan.(dok. UMJ)

AGENDA International Conference of Social Work and Social Sciences (ICSWSS) 2025 yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada 16-19 Mei menyoroti pentingnya integrasi tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dalam peran keilmuan ilmu sosial dan profesi pekerjaan sosial.

Hal ini khususnya dalam merespons berbagai tantangan global, seperti kemiskinan, ketimpangan sosial, serta upaya mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Tahun ini, ICSWSS mengusung tema Global Transformation and Challenges in Social Work and Social Sciences Toward Achieving the 2030 SDGs.

Pekerjaan sosial dapat menawarkan berbagai solusi untuk membantu mencapai target SDGs, meliputi peningkatan akses pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, serta pengurangan kesenjangan sosial dan ketimpangan pendapatan. Selain itu, pekerjaan sosial dapat membantu dalam mengatasi masalah sosial seperti kemiskinan, kelaparan, dan ketidaksetaraan gender.

Konferensi yang diselenggarakan oleh Asian & Pacific Islander Social Work Educators Association (APISWEA) bersama FISIP UMJ ini diikuti 284 peserta dari 14 negara dengan latar belakang budaya, disiplin ilmu, dan pengalaman yang beragam. Mereka berasal dari Indonesia, Amerika Serikat, Tiongkok, Filipina, Vietnam, Bangladesh, Malaysia, Inggris, Romania, Pakistan, Jepang, Italia, Korea Selatan, dan India. 

Perwakilan APISWEA, Peter Szto, menyampaikan pentingnya kolaborasi global dalam menghadapi tantangan sosial di era modern. Peter menekankan kerja sama lintas negara dan budaya sangat krusial untuk menciptakan solusi atas berbagai permasalahan global.

“Meskipun saya berasal dari Amerika Serikat, saya merasa bahwa kita terhubung secara erat sebagai pekerjaan sosial dari kawasan Asia Pasifik. Saat ini, dunia menghadapi banyak persoalan besar, dan tanpa kerja sama yang erat, persoalan-persoalan itu tidak akan terselesaikan,” ujarnya seperti disampaikan dalam keterangan tertulis, Minggu (18/5).

Peter menyebut ICSWSS sangat bermanfaat sebagai ruang pembelajaran bersama antarpeserta dari berbagai negara. Ia mendorong peserta untuk tidak hanya membuka pikiran, tetapi juga membuka hati dalam mengikuti rangkaian kegiatan.

Sementara Wakil Rektor I UMJ Muhammad Hadi mengatakan konferensi yang mempertemukan akademisi dan praktisi ini bukan sekadar partisipasi, melainkan komitmen bersama untuk mendorong kemajuan sosial, menjunjung tinggi keunggulan akademik, dan membangun masyarakat yang lebih adil dan penuh empati.

Hadi juga menekankan penyelenggaraan konferensi ini memiliki makna khusus karena UMJ menjadi kampus pertama kali di Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) yang menyelenggarakan konferensi internasional bekerja sama dengan APISWEA.

Ketua Asosiasi Pendidikan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial Indonesia (APKPSI) Rudi Saprudin Darwis menerangkan APKPSI sebagai organisasi yang menaungi program studi kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial di Indonesia. Organisasi ini, kata dia, memiliki peran penting dalam menerbitkan standar pelaksanaan pendidikan, termasuk kurikulum, praktik lapangan, kualifikasi dosen, serta infrastruktur pendukung lainnya.

“Saat ini, APKPSI memiliki anggota dari 22 universitas di Indonesia. Mereka menyelenggarakan 24 program studi jenjang sarjana (S1), 6 program magister (S2), dan 2 program doktoral (S3),” ujarnya.

Rudi mengungkapkan bahwa salah satu agenda utama APKPSI tahun ini adalah memperkuat pendidikan profesi bagi pekerja sosial sebagai jenjang lanjutan setelah pendidikan sarjana. Menurutnya ICSWSS menjadi momentum penting untuk mendukung upaya tersebut.

“Kami yakin konferensi ini akan memberikan inspirasi dalam mempersiapkan kurikulum pendidikan sarjana dan profesi di bidang pekerjaan sosial,” tandasnya. (B-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Haufan Salengke
Berita Lainnya
  • Rokok Hambat Prabowo-Gibran Capai SDG's

    13/10/2024 12:36

    Tingginya prevalensi perokok di Indonesia menjadi kendala bagi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk mencapai berbagai macam target seperti SDGs dan Asta Cita.