Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TINGGINYA prevalensi perokok di Indonesia menjadi kendala bagi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk mencapai berbagai macam target dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals dan Asacita yang merupakan visi-misi pemerintah mendatang. Sebab, rokok menghambat pembangunan sumber daya manusia (SDM).
"Dari rencana pembangunan jangka panjang negara terlihat bahwa kita memiliki target yang sangat agresif atau ambisius. Seperti misalnya angka stunting kita ingin menjadi hanya 5% dari 21,5% sebenarnya di tahun-tahun lalu," kata Project Lead Tobacco Control for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) Beladenta Amalia, Minggu (13/10).
Ia mengatakan rokok menjadi faktor yang berkolerasi menyebabkan anak-anak stunting pada keluarga miskin. Sebab, berdasarkan sejumlah studi, konsumsi belanja untuk rokok pada keluarga miskin porsinya lebih tinggi daripada untuk memenuhi kebutuhan protein seperti telur. Kemudian, dalam upaya pengurangan jumlah kasus tuberkulosis (Tb), rokok menjadi penghalang. Padahal alokasi dana Rp8 triliun sudah digelontorkan untuk mengurangi kasus Tb di Indonesia.
Baca juga : Anggota Baleg Kritik Aturan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek Kemenkes
"Tentu akan sulit untuk mencapai ini semua. Kemudian kita tahu bahwa prevalensi rokok Indonesia salah satu yang tertinggi di dunia," ujar dia.
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 usia 10-18 tahun yaitu anak-anak muda prevalensi rokok meningkat dari 7,2% menjadi 7,4% dan setengah dari mereka mulai merokok pertama kali itu pada usia 15-19 tahun yang menjadikan usia tersebut sangat kritis.
Kemudian penelitian CISDI pada 2023 bahwa 7 dari 10 pelajar SMP dan SMA mengonsumsi rokok batangan atau ketengan ketika mereka pertama kali mencoba. Penelitian itu juga menunjukkan bahwa konsumsi rokok batangan berhubungan dengan eksperimentasi rokok pada remaja sehingga menyebabkan Indonesia sangat tertinggal dengan negara-negara lain karena prevalensi rokok yang tertinggi. (H-3)
Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) meminta kepada pemerintah untuk tidak lagi menganaktirikan perguruan tinggi swasta dengan perguruan tinggi negeri.
KEMENKES menyebut pemerintahan selanjutnya atau pemerintahan Prabowo akan menyediakan pelayanan skrining kesehatan jiwa.
PERHIMPUNAN Pendidikan dan Guru (P2G) mengapresiasi langkah cepat Prabowo menyiapkan calon Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang dikabarkan akan dijabat Abdul Mu’ti.
Menurut Ferry, sebenarnya biaya investasinya bisa diminimalisir. Kalau dapat flafon pembiayaan, lebih baik digunakan untuk modal kerja.
Presiden Jokowi menegaskan Prabowo yang berwenang penuh dalam menyusun kabinet ke depan. Hal ini sebagai salah satu hak prerogratif dari presiden.
International Conference of Social Work and Social Sciences (ICSWSS) menekankan pentingnya kolaborasi global dalam menghadapi tantangan sosial di era modern.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved