Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Rusia Siap Perluas Lalu Lintas Udara dengan Negara-negara BRICS

Irvan Sihombing
15/5/2025 21:24
Rusia Siap Perluas Lalu Lintas Udara dengan Negara-negara BRICS
Ilustrasi(Xinhua)

KEMENTERIAN Transportasi Rusia menyatakan pihaknya siap memperluas lalu lintas udara mereka dengan negara-negara anggota BRICS dan membuka rute penerbangan baru. Hal itu disampaikan setelah pertemuan para menteri transportasi BRICS.

BRICS merupakan asosiasi antarnegara yang dibentuk pada 2006. Pertemuan kedua Menteri Transportasi BRICS diadakan pada 14 Mei di Brasil. Delegasi Rusia pada acara tersebut dipimpin oleh Wakil Menteri Transportasi Vladimir Poteshkin.

"Kepala delegasi Rusia menyatakan kesiapan negara kami untuk memperluas geografi penerbangan dengan negara-negara BRICS," kata kementerian tersebut.

Selain Rusia, Brasil, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, kelompok tersebut juga diikuti oleh Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab pada 2024, serta Indonesia menjadi anggota penuh BRICS pada 2025.

"Negara-negara tersebut juga menyusun pernyataan bersama tentang bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF), yang akan disampaikan kepada Majelis ICAO pada Oktober-November tahun ini," tambah Transportasi Rusia.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif South Centre, Carlos Correa, menuding Amerika Serikat (AS) menggunakan tarif sebagai alat strategis untuk mendapatkan konsesi di luar urusan perdagangan. Ia mendesak negara-negara berkembang untuk memperkuat kerja sama guna melawan kebijakan AS.

Menurut dia, tidak ada satu negara pun yang boleh mengesampingkan sistem perdagangan internasional. Tindakan sepihak AS dapat berdampak negatif secara luas terhadap negara-negara berkembang jika tidak diimbangi dengan respons yang kuat dan terkoordinasi.

"Dampaknya mungkin sangat signifikan dalam hal hilangnya lapangan pekerjaan dan bahkan penutupan beberapa industri atau pertanian. Sementara dalam hal peningkatan utang, suku bunga mungkin akan naik jika situasi ini terus berlanjut," kata dia.

Dia juga menepis narasi AS bahwa defisit perdagangannya berasal dari praktik-praktik yang tidak adil dari negara-negara lain. Sebaliknya, dia merujuk pada masalah struktural yang mengakar di dalam perekonomian AS itu sendiri.

"Saran kami kepada negara-negara berkembang adalah jangan menghindari dialog, tetapi pertahankan kepentingan Anda sendiri dan junjung tinggi sistem multilateral yang efektif dalam mengamankan aturan yang tidak hanya melayani satu perekonomian utama, tetapi juga perekonomian semua negara dalam sistem tersebut," tegas Correa.  

AS dinilai telah memanfaatkan tarif sebagai alat untuk memperoleh keuntungan pribadi, seperti akses istimewa ke sumber daya mineral, yang merusak kepentingan sebagian besar negara berkembang. (Sputnik-OANA/Ant/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya