Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Meksiko Laporkan Kasus Pertama Myiasis Akibat Cacing Sekrup pada Manusia

Muhammad Ghifari A
20/4/2025 11:00
Meksiko Laporkan Kasus Pertama Myiasis Akibat Cacing Sekrup pada Manusia
Kementerian Kesehatan Meksiko mengonfirmasi kasus pertama infeksi myiasis pada manusia yang disebabkan cacing sekrup (screwworm) di negara tersebut.(freepik)

MEKSIKO kini mencatat kasus pertama myiasis pada manusia yang disebabkan cacing sekrup (screwworm). Menurut Kementerian Kesehatan Meksiko, infeksi ini ditemukan pada seorang perempuan berusia 77 tahun yang tinggal di kotamadya Acacoyagua, di negara bagian Chiapas bagian selatan.

Pihak berwenang melaporkan kondisi perempuan tersebut stabil dan kini menerima perawatan antibiotik. Myiasis adalah infeksi parasit yang terjadi ketika larva lalat, yang sering disebut belatung, menginvasi luka terbuka dan memakan jaringan hidup.

Seseorang yang mengalami miasis akibat cacing sekrup mungkin akan menemukan belatung (larva) di sekitar atau dalam luka terbuka yang dialaminya. Selain itu, belatung juga bisa berada di area hidung, mata, atau mulut orang tersebut.

Diketahui myiasis disebakan cacing sekrup. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan New World screwworm (NWS) terjadi ketika larva lalat NWS (Cochliomyia hominivorax) masuk ke dalam jaringan hewan berdarah panas. 

Penyakit ini paling umum pada ternak, namun juga dapat menginfeksi hewan peliharaan, burung, bahkan manusia. Lalat screwworm tertarik untuk bertelur di luka terbuka serta selaput lendir.

Cacing sekrup mendapatkan namanya dari perilaku makan larvanya; mereka menggerogoti jaringan yang sehat. Badan kesehatan masyarakat AS menginformasikan larva cacing sekrup dapat menyebabkan kerusakan parah dengan memotong jaringan inangnya menggunakan kait mulut yang tajam. Luka yang terinfeksi bisa semakin besar dan dalam seiring dengan semakin banyaknya larva yang menetas dan mengonsumsi jaringan hidup.

Infeksi ini terjadi dengan cara mengonsumsi cairan tubuh atau jaringan inangnya dan bersifat kontaminatif serta patologis bagi tubuh inang. Penyebab utama dari myiasis adalah lalat sekrup. Beberapa spesies yang dikenal dalam kasus ini adalah Cochliomyia hominivorax di benua Amerika, serta Chrysomya bezziana di Afrika dan Asia, termasuk Indonesia.

CDC menyatakan myiasis tidak menular melalui interaksi antar manusia. Penularan hanya bisa terjadi melalui lalat, kutu, dan nyamuk yang menyebarkan infeksi ini. Selain itu, CDC juga mengingatkan bahwa orang yang memiliki luka yang belum diobati atau terbuka memiliki risiko lebih tinggi terkena myiasis, terutama saat tinggal atau bepergian di daerah tropis dan subtropis. (LiveMint/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya