Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan masih belum menerima informasi bahwa ada warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak gempa bermagnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar dan Thailand pada Jumat (28/3).
Menurut Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha, pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok untuk mengetahui kondisi WNI yang ada di kedua negara Asia Tenggara itu.
“Berdasarkan komunikasi dengan komunitas Indonesia, hingga saat ini belum terdapat informasi adanya korban WNI, baik di Myanmar dan di Thailand,” kata Judha melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan bahwa KBRI Yangon tengah memantau dan berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas WNI untuk mengidentifikasi WNI yang kemungkinan terdampak gempa.
Menurut Judha, sejauh ini WNI yang berada di Mandalay, kota Myanmar yang terdampak cukup parah akibat gempa, telah melaporkan diri dalam kondisi baik.
Dia menambahkan bahwa total WNI yang saat ini tercatat di Myanmar ada sekitar 250 orang.
Belum ada pula laporan adanya WNI di Thailand yang terdampak gempa, tutur Judha. Saat ini, jumlah WNI yang menetap di Thailand tercatat ada 2.379 orang.
KBRI Yangon dan KBRI Bangkok terus mengimbau para WNI untuk tetap waspada atas gempa susulan dan segera menghubungi KBRI jika menghadapi keadaan darurat melalui hotline KBRI Yangon (+9595037055) dan KBRI Bangkok (+65929031103), ucap dia.
Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 dengan titik gempa berlokasi 13 km arah utara-barat laut Kota Sagaing mengguncang Myanmar sekitar pukul 13:00 waktu setempat. Gempa dilaporkan terasa kuat hingga wilayah tengah dan utara Thailand, termasuk Bangkok.
Berdasarkan pantauan media setempat, gempa dilaporkan merusak sejumlah infrastruktur di Mandalay, termasuk Old Sagaing Bridge yang runtuh sehingga memutus akses antara wilayah Mandalay dengan Sagaing. Otoritas Myanmar juga telah menyatakan status darurat bencana.
Sementara di Thailand, Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra telah menetapkan Bangkok sebagai zona darurat dan memerintahkan otoritas terkait untuk memobilisasi operasi tanggap bencana. (Ant/P-3)
Sekitar 653 orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan diselamatkan oleh tim penyelamat lokal dan internasional, sementara 682 jenazah ditemukan dari reruntuhan.
Tim kemanusiaan Rumah Sehat Baznas (RSB) menempuh perjalanan jauh demi memberikan pertolongan untuk para penyintas gempa yang meluluhlantakkan Myanmar pada Jumat (28/3/2025).
Bantuan gempa Myanmar dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Luar Negeri, bekerja sama dengan berbagai instansi terkait.
JUNTA militer mengumumkan gencatan senjata sementara dalam perang saudara Myanmar untuk memfasilitasi upaya bantuan setelah gempa berkekuatan 7,7 magnitudo.
Saat bumi Myanmar berguncang hebat menjelang hari kemenangan, duka menyelimuti ribuan keluarga. Namun dari negeri jauh bernama Indonesia, hadir sebuah harapan.
GEMPA bumi dahsyat yang mengguncang Myanmar pada Jumat, 28 Maret 2025, dengan kekuatan 7,7 dan 6,4 magnitudo, telah menyebabkan bencana kemanusiaan besar.
KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok, Thailand, mengimbau WNI menghubungi hotline Konsuler KBRI Bangkok jika ada yang terdampak konflik Thailand-Kamboja.
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menegaskan bahwa mantan prajurit Marinir TNI AL, Satria Arta Kumbara, telah kehilangan status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) secara otomatis.
Pemerintah untuk berhati-hati dalam memutuskan permohonan kewarganegaraan kembali dari Satria Kumbara, eks Marinir TNI AL yang menjadi tentara relawan Rusia.
PRESIDEN Presiden Prabowo Subianto menanggapi kabar yang menyebut Amerika Serikat (AS) bisa mengelola data pribadi warga negara Indonesia (WNI).
MANTAN anggota Korps Marinir TNI Angkatan Laut, Satria Arta Kumbara, kembali menjadi sorotan setelah menyatakan keinginannya untuk pulang ke Indonesia.
Usai amnesti terhadap AP diberikan, WNI tersebut dideportasi ke luar Myanmar pada 19 Juli 2025 melalui Thailand sebelum tiba di tanah air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved