Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Pertahanan Pete Hegseth menegaskan kembali bahwa tidak ada informasi rahasia yang dibagikan dalam obrolan Signal. Pernyataan itu menyusul penerbitan obrolan Signal terkait serangan perang di Yaman yang diterbitkan The Atlantic.
“Tidak ada unit, tidak ada lokasi, tidak ada rute, tidak ada jalur penerbangan, tidak ada sumber, tidak ada metode, tidak ada informasi rahasia,” kata Hegseth.
Hegseth menggambarkan pesan-pesan tersebut sebagai “pembaruan tim” yang dimaksudkan untuk memberikan “pembaruan umum secara real-time.”
“Itulah yang saya lakukan,” katanya. “Itu tugas saya.”
Sebelumnya di platform X, Hegseth juga kembali menegaskan klaim tidak ada informasi rahasia yang dibagikan.
Dia juga bersikeras tidak ada metode yang diungkapkan, meskipun klaim tersebut tidak benar — dalam tangkapan layar yang dibagikan oleh The Atlantic, ia mengirim pesan mengenai metode serangan yang tepat, termasuk platform senjata spesifik yang akan digunakan.
“Ini hanya membuktikan satu hal: [Pemimpin redaksi The Atlantic] Jeff Goldberg tidak pernah melihat rencana perang atau ‘rencana serangan’ (seperti yang ia sebut sekarang). Bahkan tidak mendekati,” tulis Hegseth. “Kami akan terus menjalankan tugas kami, sementara media melakukan apa yang mereka lakukan terbaik: menyebarkan hoaks.”
Namun, sumber-sumber membantah pernyataan publik Hegseth: Informasi yang ia bagikan saat itu sangat rahasia, terutama karena operasi tersebut bahkan belum dimulai, menurut seorang pejabat pertahanan AS yang mengetahui operasi itu serta sumber lain yang mendapat laporan setelahnya. (CNN/Z-2)
Sejumlah pejabat tinggi keamanan nasional dalam pemerintahan Donald Trump membantah obrolan Signal yang membahas serangan militer AS di Yaman berisi informasi rahasia.
Semua pejabat di Gedung Putih sepakat bahwa Mike Waltz adalah orang bodoh yang harus bertanggung jawab atas kebocoran dokumen perang AS di Yaman.
Menteri Luar Negeri Marco Rubio menyoroti kesalahan besar dalam obrolan Signal, di mana Pemimpin Redaksi The Atlantic, Jeffrey Goldberg, secara keliru ditambahkan ke dalam grup.
Gedung Putih menegaskan informasi yang dibagikan di grup Signal bukanlah rahasia.
Presiden Donald Trump menyatakan penasihat keamanan nasionalnya, Mike Waltz, bertanggung jawab atas pembuatan grup Signal yang secara tidak sengaja memasukkan jurnalis.
Gedung Putih bereaksi keras setelah The Atlantic menerbitkan pesan Signal pejabat keamanan nasional AS, yang secara tidak sengaja dimasukkan seorang jurnalis ke dalam grup.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved