Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Malaysia Setujui Pencarian Baru MH370, Berharap Temukan Jawaban Setelah 11 Tahun

Thalatie K Yani
20/3/2025 04:52
Malaysia Setujui Pencarian Baru MH370, Berharap Temukan Jawaban Setelah 11 Tahun
Menteri Transportasi Malaysia, Loke Siew Fook.(Media Sosial X)

KABINET Malaysia menyetujui pencarian baru untuk puing-puing pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370, lebih dari satu dekade setelah pesawat itu menghilang.

Pencarian akan mencakup area seluas 15.000 km persegi di Samudra Hindia bagian selatan, berdasarkan perjanjian "tidak ditemukan, tidak dibayar" dengan perusahaan eksplorasi Ocean Infinity.

Perusahaan tersebut akan menerima US$70 juta jika puing-puing pesawat ditemukan, demikian diumumkan Menteri Transportasi Malaysia, Loke Siew Fook.

Penerbangan MH370 menghilang tahun 2014 dengan 239 orang di dalamnya saat dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing. Kehilangannya menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia yang masih menghantui keluarga para penumpang hingga saat ini.

Meskipun telah dilakukan pencarian besar-besaran sejak pesawat itu hilang, tidak ada puing-puing yang berhasil ditemukan. Upaya sebelumnya, termasuk pencarian multinasional yang menelan biaya US$150 juta, dihentikan tahun 2017.

Pemerintah dari tiga negara yang terlibat—Malaysia, Australia, dan Tiongkok—sebelumnya menyatakan pencarian hanya akan dilanjutkan jika ada bukti baru yang kredibel mengenai lokasi pesawat.

Pada 2018, Ocean Infinity sempat melakukan pencarian berdasarkan perjanjian serupa, tetapi tidak membuahkan hasil setelah tiga bulan.

Pada Desember lalu, pemerintah Malaysia menyetujui secara prinsip untuk melanjutkan pencarian. Namun, negosiasi akhir baru selesai pada Maret. Dengan persetujuan akhir yang diberikan pada hari Rabu, pencarian kini dapat segera dimulai.

Loke mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan operasi pencarian dan memberikan kepastian bagi keluarga penumpang MH370."

Penerbangan MH370 lepas landas dari Kuala Lumpur pada dini hari tanggal 8 Maret 2014. Kurang dari satu jam setelah lepas landas, komunikasi dengan pengontrol lalu lintas udara terputus, dan radar menunjukkan pesawat menyimpang dari jalur penerbangan yang telah direncanakan.

Para penyelidik umumnya sepakat pesawat itu jatuh di suatu tempat di Samudra Hindia bagian selatan, meskipun alasan kecelakaan tersebut masih belum jelas.

Potongan-potongan puing yang diyakini berasal dari pesawat telah ditemukan terdampar di pantai-pantai sekitar Samudra Hindia dalam beberapa tahun setelah kehilangannya.

Kehilangan pesawat ini telah memicu berbagai teori konspirasi, termasuk spekulasi pilot sengaja menjatuhkan pesawat dan klaim pesawat tersebut ditembak jatuh oleh militer asing.

Investigasi tahun 2018 terhadap hilangnya pesawat ini menyimpulkan kontrol pesawat kemungkinan besar dimanipulasi secara sengaja sehingga menyimpang dari jalurnya, tetapi tidak mencapai kesimpulan mengenai alasan di baliknya.

Pada saat itu, para penyelidik menyatakan "jawaban yang pasti hanya bisa didapat jika puing-puing pesawat ditemukan."

Penumpang MH370 berasal dari lebih dari selusin negara, dengan hampir dua pertiga di antaranya merupakan warga negara Tiongkok, diikuti oleh 38 warga Malaysia, serta lainnya dari Australia, Indonesia, India, Prancis, Ukraina, AS, dan beberapa negara lainnya.

Bulan ini, pada peringatan sebelas tahun hilangnya penerbangan tersebut, keluarga para korban berkumpul di depan Kedutaan Besar Malaysia di Beijing, meneriakkan: "Kembalikan orang yang kami cintai!"

Cheng Liping, yang suaminya sedang berada di Malaysia untuk syuting film sebelum kembali ke Tiongkok  dengan MH370, berharap pemerintah Beijing dapat lebih aktif berkomunikasi dengan Malaysia untuk mengungkap kebenaran.

"Semua orang masih terjebak dalam kesedihan," katanya kepada wartawan. "Apa yang sebenarnya terjadi masih menjadi misteri."

Ketika pencarian baru diumumkan pada Desember, keluarga korban memberikan reaksi beragam (BBC/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya