Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kondisi Tahanan Palestina Mengenaskan dan Langsung Dilarikan ke RS

Dhika Kusuma Winata
16/2/2025 19:52
Kondisi Tahanan Palestina Mengenaskan dan Langsung Dilarikan ke RS
Ilustrasi pembebasan tawanan di Jalur Gaza.(Dok.Antara/Anadolu)

SEKELOMPOK tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel tiba di Khan Younis, Gaza Selatan, dengan bus pada Sabtu (15/2). Para tahanan yang dibebaskan langsung dibawa ke Rumah Sakit Eropa di Khan Younis untuk menjalani pemeriksaan medis.

Menurut Kantor Media Tahanan Palestina, salah satu tahanan, Nader Jamal Hussein dari kamp pengungsi Jabalia, dibawa ke rumah sakit dengan ambulans. Hussein dilaporkan mengalami luka dan memar yang terlihat di wajah serta tubuhnya.

Sumber medis yang dikutip Anadolu menyebut bahwa Hussein tidak bisa berdiri dan mengalami penurunan berat badan yang signifikan.

Pembebasan tersebut merupakan bagian dari gelombang keenam dalam kesepakatan pertukaran tahanan yang masih berlangsung.

Pada Sabtu (15/2) pagi, sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, dan sayap militer Jihad Islam, Brigade Al-Quds, membebaskan tiga sandera Israel – termasuk dua warga negara ganda berkewarganegaraan Amerika dan Rusia – di Khan Younis, Gaza Selatan.

Sebagai balasannya, Israel membebaskan 369 tahanan Palestina, termasuk 36 orang yang menjalani hukuman seumur hidup dan 333 lainnya yang ditahan dari Gaza setelah 7 Oktober 2023.

Sejak pertukaran sandera dilakukan bulan lalu, tawanan Israel secara umum tampak dalam kondisi baik. Sementara itu, banyak tahanan warga Palestina dalam kondisi memprihatinkan seperti kehilangan berat badan yang signifikan karena kekurangan gizi. Beberapa dari mereka juga terlihat kesulitan untuk berjalan karena kondisi fisik yang buruk dan dugaan penyiksaan.

Seorang warga Palestina yang dibebaskan, Amir Abu Radah, menuturkan dia menghabiskan 18 bulan di penjara gurun Nafha Israel. Di sana tidak ada aliran air dan listrik karena pihak berwenang Israel memutusnya.

“Kondisi kami di penjara sangat sulit dan tidak ada yang sanggup menanggungnya. Selama satu setengah tahun, kami tidak memiliki sarana komunikasi apa pun dan kami terisolasi dari dunia,” ujarnya.

Warga Palestina yang dibebaskan dari tahanan Israel dilaporkan dalam kondisi yang sangat buruk. Selain kekerasan, mereka juga mengalami kelaparan selama 15 bulan terakhir, bahkan hanya diizinkan mandi setiap 10 hari.

Hazem Rajab, warga Palestina lainnya yang dibebaskan dalam pertukaran sandera terbaru, menyebut perlakuan tidak manusiawi berupa penyiksaan dialaminya sejak ditangkap oleh pasukan Israel pada Desember 2023.

“Orang Israel mengatakan kepada kami ‘Selamat datang di neraka’. Itu benar-benar neraka,” kenang Rajab.

“Sejak hari pertama, kami dipukuli dengan kejam. Pemukulan itu brutal, keras, dan tak tertahankan," ucapnya.

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan terima kasih kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas dukungannya yang tegas terhadap Israel. Netanyahu menegaskan bahwa kombinasi penguatan pasukan IDF di sekitar Jalur Gaza dan sikap tegas Trump telah membantu membebaskan tiga sandera, meskipun Hamas sebelumnya menolak pembebasan mereka.

“Kombinasi penguatan pasukan IDF di sekitar Jalur Gaza dan sikap tegas Presiden Trump telah membantu pembebasan tiga sandera kami hari ini,” ungkap Netanyahu dalam pernyataan resminya pada Sabtu (15/2/2025) malam.

Sebelumnya, Trump menyatakan akan mendukung keputusan apa pun yang diambil oleh Israel terkait situasi di Gaza.

“Hamas telah merilis tiga sandera dari Gaza, termasuk seorang warga negara Amerika. Mereka tampak dalam kondisi baik! Namun, ini berbeda dari pernyataan mereka minggu lalu yang menyebutkan tidak akan ada sandera yang dilepaskan. Israel sekarang harus memutuskan apa yang akan mereka lakukan terkait tenggat waktu pukul 12.00 hari ini yang saya tetapkan untuk pembebasan SEMUA SANDERA. Amerika Serikat akan mendukung keputusan mereka!” tulis Trump melalui platform Truth Social seperti dilaporkan Jerusalem Post, Minggu (16/2/2025). (Al Jazeera/Dhk/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya