Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ilmuwan Australia Ciptakan Embrio Kanguru Pertama Melalui IVF

Thalatie K Yani
06/2/2025 13:00
Ilmuwan Australia Ciptakan Embrio Kanguru Pertama Melalui IVF
Para ilmuwan di University of Queensland, Australia, berhasil menciptakan embrio kanguru pertama di dunia melalui IVF.(University of Queensland)

ILMUWAN di Australia berhasil menciptakan embrio kanguru pertama di dunia melalui fertilisasi in vitro (IVF). Sebuah pencapaian yang mereka sebut sebagai "terobosan luar biasa" yang suatu hari nanti dapat membantu menyelamatkan spesies lain yang terancam punah.

Penelitian ini dapat menjadi langkah penting bagi upaya konservasi di Australia, mengingat negara ini sangat membutuhkan perlindungan bagi spesies endemiknya setelah mencatat salah satu tingkat kepunahan terburuk di dunia.

Menurut organisasi nirlaba Invasive Species Council Australia, negara ini telah kehilangan setidaknya 33 spesies mamalia sejak kedatangan pemukim Eropa di benua yang sudah berpenghuni tersebut. Tingkat kepunahan yang lebih tinggi dibandingkan benua lain dalam sejarah modern.

Ilmuwan dari University of Queensland pertama-tama mempelajari bagaimana perkembangan sel telur dan sperma kanguru di laboratorium sebelum akhirnya menyuntikkan satu sperma langsung ke dalam sel telur yang matang menggunakan teknik yang dikenal sebagai injeksi sperma intrasitoplasmik, menurut pernyataan universitas, Kamis.

Andres Gambini, peneliti utama dalam studi embrio kanguru ini, mengatakan teknik tersebut dapat diterapkan pada hewan lain yang berada di ambang kepunahan.

"Tujuan utama kami adalah mendukung pelestarian spesies marsupial yang terancam punah, seperti koala, setan Tasmania, wombat berhidung rambut utara, dan possum Leadbeater," ujarnya, merujuk pada mamalia berkantung yang menjadi ciri khas fauna unik Australia.

"Akses terhadap jaringan marsupial sangat menantang karena mereka kurang dipelajari dibandingkan hewan domestik, meskipun mereka merupakan ikon dan bagian integral dari keanekaragaman hayati Australia," tambahnya.

Pada 2022, pemerintah Australia mengumumkan rencana 10 tahun untuk mencegah kepunahan lebih lanjut, termasuk upaya melestarikan lebih dari 30% daratan dan melindungi 110 spesies prioritas di seluruh negeri.

Menurut laporan tahun 2023 dari organisasi nirlaba Australian Conservation Foundation, lebih dari 2.200 spesies dan ekosistem di Australia diklasifikasikan sebagai terancam punah. (CNN/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya