Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Penyelidikan Kecelakaan Heli Tabrak Pesawat di AS Fokus pada Pengendali Lalu Lintas Udara

mediaindonesia.com
02/2/2025 15:16
Penyelidikan Kecelakaan Heli Tabrak Pesawat di AS Fokus pada Pengendali Lalu Lintas Udara
Sejumlah kendaraan pertolongan darurat terlihat di Bandara Nasional Reagan Washington, Amerika Serikat (30/1/2025). ANTAR(ANTARA)

Penyelidikan Kecelakaan Heli Tabrak Pesawat di AS Fokus pada Pengendali Lalu Lintas Udara

KECELAKAAN tabrakan helikopter militer dan pesawat penumpang di Washington pada Rabu malam (29/1) kini fokus pada pengendali lalu lintas udara.
 
Sebuah laporan menyebutkan bahwa seorang pengawas pengendalian lalu lintas udara di Bandara Nasional Reagan menggabungkan tugas pengelolaan helikopter dan pesawat yang datang sebelum tabrakan terjadi.

Langkah itu, yang dilakukan sebelum pukul 21:30 waktu setempat memungkinkan seorang pengendali untuk menyelesaikan tugasnya lebih awal.

Administrasi Penerbangan Federal (FAA) belum memberikan komentar mengenai alasan penggabungan tugas itu pada waktu tersebut. Laporan keselamatan awal FAA menemukan bahwa tingkat staf di bandara tidak normal untuk waktu dan volume lalu lintas udara pada saat itu. 
  
Meskipun penggabungan peran diperbolehkan oleh peraturan FAA, hal ini tidak biasanya dilakukan pada jam sibuk. Bandara Nasional Reagan telah menghadapi kekurangan staf dalam jangka panjang, dengan hanya 19 pengendali yang sepenuhnya terverifikasi pada September 2023 jauh di bawah 30 yang dipersyaratkan oleh target FAA.

Penyelidik juga fokus pada apakah helikopter Black Hawk terbang terlalu tinggi pada saat tabrakan tersebut. Menurut data penerbangan yang tersedia untuk publik, pesawat American Eagle terbang pada ketinggian 375 kaki, sementara helikopter di dekat Bandara Reagan umumnya dibatasi untuk terbang di bawah 200 kaki sesuai dengan peraturan FAA.

Pengacara penerbangan Tim Loranger menyatakan bahwa pesawat penumpang berada tepat di tempat yang seharusnya, pada ketinggian yang seharusnya.

Jika data penerbangan resmi memastikan bahwa helikopter terbang di atas ketinggian yang diizinkan, hal itu bisa menimbulkan kekhawatiran serius tentang penerbangan pelatihan militer di ruang udara yang padat lalu lintas. (S-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya