Pernyataan Kontroversial Donald Trump akan Berdampak pada Situasi Global

Rahmatul Fajri
22/1/2025 14:03
Pernyataan Kontroversial Donald Trump akan Berdampak pada Situasi Global
Presiden AS, Donald Trump(Dok. Tangkapan layar Youtube Foxnews)

ANGGOTA Komisi I DPR RI Sukamta menyoroti pernyataan pernyataan kontroversial Donald Trump selepas dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat ke-47. Ia mengatakan gaya Donald Trump pada periode yang lalu dengan saat ini sebetulnya tidak banyak berbeda dan masih sering menyampaikan pernyataan kontroversial.

"Yang membedakan, saat ini dirinya memiliki ambisi yang dipandang lebih besar dengan menyebut Amerika akan mencapai "zaman keemasan" secara ekonomi dan pengaruh politik dunia pada masa pemerintahanya," kata Sukamta, kepada Media Indonesia, Selasa (21/1).

Sukamta mengatakan dengan posisi Trump sebagai pemimpin negara adidaya, maka pernyataan kontroversi Trump akan punya dampak global. Ia menyoroti sejumlah pernyataan yang kontroversial, seperti mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika, penarikan AS dari keanggotaan WHO, juga peninjauan menyeluruh terhadap bantuan luar negeri AS. Padahal, selama ini AS merupakan donatur terbesar ke berbagai lembaga internasional.

"Selama pemerintahan Trump ke depan juga dipandang akan menghadirkan ketegangan pada level lebih tinggi terutama di kawasan Indo-Pasifik. Perang dagang dan adu pengaruh politik dengan China diyakini akan lebih kuat," katanya.

Sukamta mengatakan mengingat Indonesia berada di kawasan Indo-Pasifik, tentu pemerintah perlu membuat simulasi dan proyeksi seberapa jauh ketegangan yang meningkat di kawasan akan berpengaruh terhadap sektor ekonomi, keamanan dan lainnya.

Ia mencatat beberapa komoditas ekonomi Indonesia akan terdampak jika Trump menaikan tarif dan pajak impor ke semua negara. Selama ini Indonesia mencatat surplus perdagangan dengan AS. Pada tahun 2022 dan 2023 komoditas yang banyak diekspor ke AS meliputi produk-produk seperti mesin dan peralatan listrik, garmen, lemak dan minyak hewan atau nabati, alas kaki, dan produk hewan air.

Lebih lanjut, Sukamta mengatakan mencermati situasi di AS, pemerintah Indonesia perlu melakukan 2 hal sekaligus untuk mengantisipasi. Pertama, mengintensifkan komunikasi kepada pemerintah AS supaya tidak memberlakukan kenaikan tarif dan pajak. Yang kedua, memperluas peluang pasar ekspor di luar AS.

"Dalam hal ini pemerintah perlu terus memperkuat kerjasama di BRICS, CP-TPP dan lain-lain," pungkasnya. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya