Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
AKTIVIS iklim Swedia Greta Thunberg bergabung dengan ribuan pengunjuk rasa di Stockholm untuk mengutuk genosida Israel di Palestina pada Sabtu (21/9) dan mendesak tindakan global.
"Genosida Israel di Palestina adalah keterlaluan," kata Thunberg, dilansir Anadolu, Senin (23/9).
Pada rapat umum tersebut menarik sekitar 5.000 orang yang berlangsung di ibu kota Swedia, Stockholm. Dia mengatakan tidak mengerti bagaimana orang melihat apa yang terjadi di Palestina dan melanjutkan hidup mereka uluran tangan dunia.
Thunberg mengatakan tetap diam selama genosida berarti terlibat dan menggarisbawahi pentingnya memboikot Israel, perusahaan dan lembaga Israel, serta menerapkan sanksi.
Demonstrasi yang diorganisir oleh berbagai LSM menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza dan akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan. Para pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan: "Anak-anak dibunuh di Gaza" dan "Hentikan genosida," sambil meneriakkan "Kebebasan untuk Palestina." (I-2)
Greta Thunberg kembali ke Swedia setelah dideportasi dari Israel karena ikut misi kemanusiaan ke Gaza. Ia mengecam Israel atas dugaan kejahatan perang dan genosida.
KEMENTERIAN Luar Negeri Israel menyatakan aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg telah dideportasi dari negara tersebut, Selasa (10/6/2025).
Berbagai lembaga swadaya masyarakat telah mendesak pemerintah Inggris untuk secara jelas menentang tindakan intervensi Israel di wilayah laut internasional.
Pemerintah Israel menyatakan seluruh penumpang kapal tersebut akan dikembalikan ke negara masing-masing.
MENTERI Luar Negeri RI Sugiono mengutuk keras aksi Israel yang mencegat Kapal Madleen berisi bantuan ke Gaza serta ditumpangi sejumlah relawan dan aktivis.
AQSA Working Group (AWG) mendesak Amnesty International melindungi 12 aktivis kemanusiaan Madleen Freedom Flotilla yang ditangkap pemerintah Israel, salah satunya Greta Thunberg.
Israel menghancurkan lebih dari 1.500 rumah di lingkungan Al Zeitoun, Kota Gaza, Palestina, sejak melancarkan operasi darat awal bulan ini.
Tidak ada lagi bangunan yang tersisa di bagian selatan wilayah tersebut setelah Israel menyetujui rencana pendudukan Gaza pada awal bulan ini.
Hingga kini, serangan militer Israel di Gaza masih berlangsung di tengah kebuntuan negosiasi gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Serangan Israel ke spot tangga di RS Nasser, Gaza, Senin (25/8/2025) totalnya menewaskan 20 orang, termasuk 5 jurnalis.
Data terbaru menunjukkan jumlah jurnalis Palestina yang tewas sejak Oktober 2023 mencapai 246 orang.
Paus Leo XIV menyerukan agar Israel menghentikan “hukuman kolektif” terhadap penduduk di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved